"Sayang, kamu udah siap belum? Kita sarapan dulu!"
"Bentar, Mi. Aku masih pake bedak!"
Novita menyunggingkan senyumnya dan masih berdiri di depan kamar Ainina. Semenjak putrinya kembali bersama Fayez, ia tidak lagi melihat wajah Ainina murung atau mendengarnya menangis.
Ainina yang sudah siap untuk pergi ke sekolah keluar dari kamar dengan ekspresi bahagia.
"Aduh, anak Mami bahagia banget, sih" ucap Novita yang melihat sang putri menuruni tangga.
"Iya, Mi. Aku kan mau ketemu Fayez pagi ini"
"Oh, kamu mau di jemput lagi?"
Ainina mengangguk. "Kayaknya dia bakal jemput aku terus, Mi"
"Baguslah. Mami seneng kalau hubungan kalian semakin membaik. Semoga Fayez bisa cepet-cepet ngajak balikan lagi"
"Aamiin ... Ya udah, Mi. Aku mau nunggu Fayez di depan"
"Lho, kamu nggak mau sarapan dulu?" tanya Novita bingung.
"Nggak. Aku mau sarapan bareng Fayez di sekolah"