Ainina kembali ke rumah dengan perasaan kesal dan marah. Bisa-bisanya Fayez menolak akan kehadirannya dengan cara yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
"Lho, Sayang. Kamu kenapa? Kok muka kamu kayak yang lagi kese?"
"Aku emang lagi kesel, Mi. Bisa-bisanya Fayez nolak kehadiran aku. Padahal aku tau, kalau dia masih sayang sama aku dari dulu"
Novita mengusap surai lembut milik Ainina. "Apa kamu masih sayang sama Fayez?"
"Masih, Mam. Aku sayang banget sama dia. Aku baru sadar, kalau cuma Fayez yang bisa bikin aku bahagia"
"Kalau gitu, kamu tenang aja. Mami akan bantu kamu buat dapetin Fayez lagi"
Ainia menatap Novita dengan alis mengkerut. "Maksud Mami? Mami mau bantuin aku? Tapi caranya gimana?"
Novita tersenyum miring sambil melipat kedua tangannya di dada. "Kamu nggak perlu tahu. Pokoknya kanu serahin aja semuanya sama Mami."
***