Setelah Rord menanyakan lokasi Guild kepada sekumpulan kakak-kakak yang kami temui sebelumnya, kami akhirnya dapat pergi ke Guild dengan informasi yang kami dapat dari mereka.
"Woah... Jadi inikah Guild petualang itu...? Dilihat dari luar saja sudah bikin deg-degan, aku sudah tidak sabar lagi ingin masuk ke dalam...!"
Sebuah Serikat Petualang, di dalamnya pasti ada banyak sekali petualang yang menunggu kami... Yah, mereka tidak menunggu kami sih. Hanya saja, kupikir rasanya akan keren jika mengucapkannya seperti itu...
"... Kau ini, apa hal ini benar-benar semenarik itu?"
"Hm-Hm-Hm... Rord, kau ini tidak tahu ya?"
"Ya, aku tidak tahu."
"Seorang staf di Guild petualang itu, biasanya merupakan seorang gadis cantik, memiliki tubuh bohai yang sexy, dua buah payudara berukuran besar yang dengan sengaja diperlihatkan kepada para petualang agar mereka semakin semangat bekerja, dan suara kakak-kakak yang idaman...! Bisa dikatakan, jika ini adalah impian para lelaki untuk bertemu mereka...!"
Aku menghirup udara yang segar sembari membayangkannya.
....
"... Yah, itu adalah fantasimu, kau bebas berimajinasi liar atau apapun karena itu adalah khayalanmu, jadi, aku tidak akan menganggumu perihal hal itu."
... Reaksinya cukup berbeda dari yang kuduga. Padahal aku mengira jika dia akan bersikap seperti tokoh heroine yang tidak ingin tokoh utamanya berpikir yang tidak-tidak...
Tidak..., apa mungkin dia ingin mengerjaiku lagi...? Aku harus lebih berhati-hati...
Aku menjauh dari Rord dan membuat jarak di antara kami sembari memasang kuda-kuda.
"... Kenapa kau menjauh dariku...? Sini, kemarilah."
"Ah. Baik..."
Aku akhirnya mempersiapkan diri, membuka pintu Guild dan masuk ke dalam bersama dengan Rord.
"Woah..."
Mulutku terbuka dengan lebar, perasaan kagum dan gembira muncul dari dalam diriku.
Perasaan itu meluap-luap sampai aku tidak bisa menghentikan wajahku yang tersenyum lebar.
"Ini dia-ini dia...!"
Aku melihat ke sekitar dan menyadari bagaimana dekorasi ruangan Guild.
"Woah...! Armor besi! Kapak! Pedang! Dan Perisai! Dan orang-orangnya..."
Aku mengalihkan pandanganku pada sekelompok petualang yang sedang berkumpul.
Diantara petualang tersebut ada yang memakai armor, topi penyihir, membawa pedang, tongkat, dan bahkan ada yang memiliki model rambut seperti anak punk.
Gawat, aku tidak bisa menyembunyikan kegembiraanku. Kemanapun aku melihat, pada akhirnya wajahku tetap memasang wajah tersenyum.
"Di sinilah..., di sinilah petualanganku akan segera dimulai...!"
Lelaki manapun yang berada dalam situasi seperti ini pasti tidak akan bisa menahan rasa senangnya.
"Fantasi! Petualangan! Party!"
Semua hal yang ada di sini sesuai dengan apa yang kubayangkan, tidak, bahkan melebihinya!
"Kalau begitu, bagaimana dengan stafnya!?"
***
"Tuan, apa aku boleh bertanya?"
Aku menganggukkan wajahku sebagai tanda "Iya".
"Mengapa..., anda melihatku dengan tatapan kecewa seperti itu...?"
Dadanya rata...
Bahkan lebih rata daripada Rord.
Rord saja bahkan masih berisi meskipun hanya sedikit, namun, gadis staf ini...
Tubuhnya seperti anak kecil, tidak terlihat lekukan di tubuhnya.
Sexy? Aku bisa menyimpulkan jika hal itu sama sekali tidak ada pada dirinya. Rambutnya pendek dan berwarna abu-abu, ia juga memiliki dua pasang mata yang berwarna biru. Wajahnya selalu terlihat cemberut atau tidak menunjukkan ekspresi apapun, kelihatannya ia kesal.
Daripada menjadi staf Guild petualang, kurasa menjadi penjual es krim merupakan pekerjaan yang lebih cocok untuknya..., tidak, daripada itu, apa dia bahkan sudah memenuhi standar usia untuk bekerja?
... Mengapa..., setiap kali aku berekspektasi mengenai suatu hal, hasilnya selalu tidak akan sesuai dengan apa yang kubayangkan? Tidak, bahkan hasilnya lebih jauh.
Aku menghela napas sembari meletakkan telapak tanganku pada wajah.
"... Tidak..., tidak ada apa-apa..."
Aku menyadari Rord yang sedang tertawa kecil di sebelahku. Kelihatannya ia mencoba menutupinya dengan mengalihkan wajahnya ke samping, namun, aku dapat menyadarinya dengan mudah.
Gadis ini..., padahal ukuran payudaranya tidak jauh berbeda dengannya...
"Apa kamu sedang sakit, tuan? Mau obat?"
"Ah. Iya, terima kasih."
Aku mengambil obat yang ada pada telapak tangan gadis staf itu.
Tetapi..., meskipun dadanya rata, setidaknya wajah cantiknya itu bisa menutupinya. Yah, kurasa itu tidak terlalu jauh.
"... Anu..., jadi sebenarnya kami ingin mendaftar untuk menjadi petualang. Kami berasal dari negeri yang jauh dan tidak mengetahui apapun... Maka dari itu, bisakah kamu menjelaskannya pada kami?"
Dengan mengatakan jika kami tidak berasal dari negeri ini atau hal semacamnya, seharusnya mereka akan menjelaskannya dengan lengkap pada kami.
"Aku mengerti. Kalau begitu, tolong serahkan biaya pendaftarannya terlebih dahulu untuk lebih lanjut."
... Biaya pendaftaran? Apakah memang ada yang seperti itu? Seingatku dulu di game, kau bisa mendaftar secara gratis.
"... Hey Rord, apa kau punya uang?"
"Tidak... Aku bahkan tidak membawa apapun kau tahu."
... Bagaimana ini? Apakah kami harus meminjam uang pada seseorang? Tidak, kami belum mengenal satupun orang yang ada di sini, bisa saja kami akan ditipu dan diperas sampai kering, itu akan sangat menakutkan, dan aku benar-benar tidak ingin mengalaminya...
Aduh..., kalau begitu bagaimana...? Apakah tidak ada cara lain?
... Oh, benar juga, bukankah ada potongan Giant Lily Pads?
"Anu, apakah benda ini bisa dipakai sebagai ganti biaya pendaftarannya?"
Aku menaruh potongan kecil dari Giant Lily Pads dari kantongku ke atas meja.
"... Tuan, apa kamu sedang bercanda?"
...?
"Giant Lily Pads itu sudah terbiasa ditemukan di manapun. Benda itu juga sepertinya tidak ada harganya, apalagi hanya potongan kecil seperti ini, bahkan kurasa orang waras yang ingin membelinya itu sudah berada di titik di mana dia sudah hampir tidak waras. Dan juga, kamu berniat menjualnya? Apakah kamu sendiri juga sudah tidak waras?"
Gadis ini, meskipun badannya kecil ,tetapi, perkataannya itu kuat juga...
"Haah..., kalau begitu, biaya pendaftarannya aku masukkan ke daftar hutang saja ya..." Ia menghela nafas saat mengatakannya.
"... I--Iya, tolong seperti itu saja..."
....
Setelah itu, gadis staf itu memasukkan biaya pendaftaran kami ke daftar hutang. Dan sebagai gantinya, kami dapat mendaftar menjadi petualang.
Baru saja memulai petualang dan kini kami sudah memiliki hutang, benar-benar aneh sekali petualanganku ini...
"Anu---"
"--Barten. Itu adalah namaku."
"... Erm. Barten, selanjutnya bagaimana? Kami harus melakukan apa?"
"... Pertama-tama, jika kalian ingin menjadi seorang petualang, kalian harus mengerti beberapa hal terlebih dahulu... Pertama, petualang harus membunuh monster-monster yang bekeliaran di luar maupun dalam kota... Bukan hanya monster saja, namun juga orang-orang yang mengancam keselamatan penduduk. Petualang bisa mengambil pekerjaan yang diminta oleh warga, kerja sambilan jika sesuai dengan bakat sang petualang... Dan diantara para petualang, juga ada job lain."
( Note: Job = Jenis kemampuan seperti job warrior, job archer, job assassin dan lain sebagainya )
"Para petualang yang memiliki job juga dapat naik kelas, menjadi tingkatan lebih lanjut dari job sebelumnya."
Sebagai contoh, seseorang yang memiliki job warrior, akan dapat naik tingkat menjadi job tertentu seperti sword master jika sudah memenuhi syarat tertentu.
Dan juga, aku baru menyadari sesuatu. Dunia ini kelihatannya tidak memiliki sistem seperti level yang ada pada game. Mereka memanfaatkan skill sebagai acuan tingkatan seseorang. Yang artinya, meskipun job-mu itu tingkat rendah, kau tetap bisa mengalahkan petualang dengan tingkat tinggi sekalipun jika skill-mu lebih baik darinya.
( Note: Skill di sini itu maksudnya kemampuan seseorang )
Dunia lain yang tidak memiliki sistem level seperti game hah? Menarik..., sepertinya, dunia ini benar-benar akan sangat menantang.
Barten menyuruh kami untuk meletakkan salah satu tangan kami pada sebuah platform yang ada di sana.
Sepertinya, alat itu merupakan alat yang berfungsi untuk memindai data-data seseorang agar ia dapat mendaftar untuk menjadi seorang petualang.
Aku dan Rord lalu meletakkan tangan kami secara bergantian.
Saat aku meletakkan tanganku pada benda itu, cahaya muncul darinya, menyinari pandanganku untuk melihat. Seharusnya begitu, namun, cahaya yang muncul dari benda tersebut tidak berefek pada kedua mataku dan aku tetap bisa melihat dengan normal.
Setelah cahaya itu hilang, sepucuk kertas lalu muncul tepat di atas benda itu.
Kertas tersebut merupakan kartu sebagai tanda jika kami merupakan seorang petualang.
Aku lalu melepas tanganku dari alat dan mengambil kartu yang sedang melayang itu.
Pada kartu tersebut, tertulis biodata diriku. Nama, status, job, dan skill yang dapat digunakan. Meskipun tertulis pada kartu, namun, benda itu tidak selalu akurat dan tidak selalu bisa dijadikan sebagai acuan, karena terkadang bisa saja statusnya tidak sesuai dengan sifat aslinya.
Aku melihat ke huruf-huruf yang ada pada kartuku dan menyadari sesuatu hal yang membuatku kebingungan.
Merasa jika ada yang aneh, aku mulai menyipitkan mataku dan mendekatkan wajahku pada kartu yang ada di tanganku.
Rord yang menyadari jika ada sesuatu yang aneh denganku lalu menghampiriku sembari membawa kartu miliknya di genggaman tangannya.
"Ada apa, Lort?"
"Hey, Rord. Apa kamu bisa membaca tulisan yang ada di kartuku?"
Aku memperlihatkan kartuku pada Rord.
"... Bisa kok. Memangnya ada apa? Puh He He! Ada apa dengan namamu, Lort!? Benar-benar sangat aneh! Ha Ha Ha!"
"Berisik, tahu. Dan juga, jangan menghina namaku..."
Dia bisa membacanya...
Apa maksudnya ini...? Apa mungkin jika bahasa yang ada pada dunia ini berbeda dengan dunia asalku?
"Hey, Rord. Apa kau bisa memperlihatkan kartumu padaku?"
"Ah. Boleh kok. Ini. Puh Ha Ha Ha!"
Aku mengambil kartu Rord yang ia pegang dan mencoba untuk membaca tulisan yang ada pada kartunya.
Sama saja... Mau dicoba berapa kalipun aku tetap tidak mengerti apa maksud dari huruf-huruf ini...
"Apa mungkin jika kamu tidak bisa membacanya, Lort?"
"Tidak, bukan soal membacanya, melainkan aku tidak mengerti satupun huruf-huruf yang ada di sini."
"Kalau begitu, apa kamu mau aku untuk mengajarimu?"
"Ooh, itu boleh juga. Kita akan melakukan kelas nanti malam, bagaimana?"
"Hehe. Serahkan saja padaku, kamu bisa mengandalkanku!"
Kenapa..., aku merasa khawatir perihal hal ini...
....
... Tetapi, jika memang benar bahasanya berbeda, mengapa aku bisa mengerti ucapan yang keluar dari mulut mereka?
Membuatku bingung saja..., tetapi, setidaknya aku sudah mengetahui jika bahasa tulisan yang ada di dunia ini berbeda dengan yang apa yang kutahu.
Dengan begini, pendaftarannya sudah selesai. Sekarang kami hanya perlu mengambil sebuah quest dan menyelesaikan quest pertama kami.
Setelah itu, aku dan Rord pun pergi ke papan permintaan, tempat dimana para warga meminta permintaan pada Guild untuk diselesaikan oleh para petualang.
Tetapi, kami masihlah seorang pemula. Mengambil quest dengan tingkat kesulitan rendah mungkin bisa kami lakukan untuk sekarang...
Aku melihat papan dan mulai mencari quest yang cocok untuk pemula seperti kami... Sampai akhirnya aku menemukan salah satu quest yang memiliki tingkat kesulitan rendah.
Pada permintaan tersebut bertuliskan jika seorang warga meminta tolong kepada seorang petualang untuk mencarikan kucingnya yang hilang.
Plot yang klasik, bisa saja nantinya pemilik dari kucing tersebut merupakan seorang tuan putri kerajaan. Dikarenakan aku telah membantunya, nantinya ia akan berterimakasih dan memberikan imbalan yang berlebihan padaku...
Tetapi, kemungkinan itu hanya 20%. Dan juga, untuk apa tuan putri kerajaan sampai mau memberikan permintaan seperti itu pada petualang? Bukankah seharusnya bisa saja dia langsung memerintahkan satu kerajaan secara langsung? Hadiahnya juga sangat tidak setimpal di sini...
Eh? Tunggu sebentar. Entah mengapa aku merasa jika ada yang aneh...
"Hey Lort!"
Rord yang daritadi sedang sibuk mencari quest di papan permintaan tiba-tiba saja memanggilku.
"Sepertinya ini adalah hari keberuntungan kita! Bagaimana kalau kita mengambil quest ini saja?"
Rord menunjukkan kertas permintaan pekerjaan itu padaku dengan wajah ceria.
Permintaan itu bertuliskan:
"Sebuah dungeon tersembunyi ditemukan akhir-akhir ini... Permintaannya adalah untuk menginvestigasi dungeon baru ini..., bukan hanya itu saja, namun kau juga akan diperbolehkan untuk menyimpan seluruh harta karun yang kau temukan di dalam dungeon tersebut...?"
Ooh! Kau diperboleh untuk menyimpan harta apapun yang ditemukan!?"
"Benar! Jika kita berhasil menemukan harta karun yang terpendam di sana, kita bisa saja akan langsung jadi kaya setika! Bukankah ini quest yang sangat cocok untuk pemula seperti kita?"
Itu sangat menarik, jujur saja aku sangat tertarik dengan quest ini. Tetapi, kenapa tidak ada yang mengambil quest ini? Bukankah itu sangat membingungkan? Apa mungkin jika ini adalah keberuntungan pemula yang sering disebut-sebut itu?
"Hmm... Tetapi, Rord. Tidakkah kau merasa ada yang aneh?"
"Hm? Yang aneh apanya?"
"Itu loh, jika kita mendadak beruntung seperti ini, pastinya nanti akan ada sesuatu yang sedang menunggu kita kan?"
"Jangan khawatir! Bukankah aku bersamamu? Asalkan kita bersama, pasti akan baik-baik saja! Sudah-sudah, ayo, kita pergi...!"
"Tu--Tung---!"
"Pasti tidak akan kenapa-napa kok!"
Rord mendorongku untuk berjalan ke resepsionis Guild dan menerima permintaan tersebut.
"Tunggu-Tunggu, Rord!"
"Ada apa lagi...?"
"... Entah mengapa aku merasa jika aku telah melupakan suatu hal yang penting..."
"... Jika kau tidak mengingatnya, bukankah itu berarti jika hal itu tidak penting?"
"Em..., kau benar juga..."
"Sudahlah, ayo!"
....
"Catatan: Tingkat kesulitan tidak diketahui..."