"Ok pak …, kalo sempat ya?" senyum Cia mengembang. Malam ini istrinya Mahardhika terlihat sangat cantik dan sedikit genit. Dhika gemas sendiri melihatnya.
Semua orang tercengang degan jawaban Cia, kalo orang bakal menerima dengan tangan terbuka dan berjanji akan hadir tapi gadis itu berbeda. Ok, untuk Sebagian orang akan mengira dia masih gadis.
"Tentu, dan saya tau kamu akan datang."
"Bapak nggak pernah berubah, terlalu pede." Sesak napas hampir semua tamu undangan kecuali Patrick dan kepoempeng.
"Gila, berani kali cewek itu gituin Dhika. Nggak tau apa dia siapa Dhika?" ucap salah satu pria berjas mahal yang duduk semeja dengan Patrick.
"Taulah …, terus kenapa? Nggak semua manusia harus takut sama tu orang," jawab Patrick tenang.