"Sudah jangan nangis lagi. Lain kali jangan konser sambil nyanyi." Dhika mengelus punggung Cia dengan lembut.
Cia udah nggak sanggup jawab atau pun ngangguk. Matanya udah berat kali, akhirnya dia terlelap.
Mendengar napas teratur Cia, Dhika memberanikan diri memiringkan tubuh gadis itu sedikit dan mengelus lembut bokongnya.
Tindakan ini mungkin kurang ajar karena tidak mendapat izin dari si empunya. Tapi Dhika tidak perduli, dia merasa tidak ada yang salah dengan tindakannya, karena dia merasa ada hak atas gadis cantik ini.
Puas mengelus bokong gadis itu, dia menatap dalam bibir Cia semerah cherry muda kalau tidak di polesi pewarna.
Tidak tahan, dia melumat dan menghisapnya pelan. Saat terdengar erangan kecil Cia, dia melepas ciumannya meski pun enggan.
'Kapan saya bisa menciummu di saat kamu dalam kondisi sadar. Tidak curi-curi begini' batinnya sambil mengecup dahi Cia dengan lama. Menyalurkan semua rasa gundah dalam dirinya yang langsung menguap entah kemana.
hallo, selamat membaca ya ^^
boleh tinggalkan jejak komentar ya, agar kami semangat.
i love u all ^^