"Pleas Lex, nggak banget bahasa lo." Protes Cia.
Rohman menatap mereka semua dengan wajah yang serius, mirip debt colector yang nagih angsuran motor enam bulan penunggakan.
"Pak, yang salah bukan kita. Dia duluan yang cari perkara." Tunjuk Alex kearah Fandi yang sedari tadi diam.
Rohman beralih menatap Fandi, "apa pembelaanmu?" Asek, kesannya kayak diruang sidang.
"Saya hanya ingin bicara dengan Cia, tapi temannya salah paham."
"Salah paham lo bilang? Nolak Aneth sampek jatoh, lo bilang itu salah paham? Mang ya lo, sedikit pun nggak ada rasa penyesalan!" Bentak Cia.
"Arsyilla, jangan tinggi suara! Saya ada jantung lemah, kalau kumat bagaimana?" Rohman memegangi jantungnya karena terkejut.
Cia menggeram kesal, udah tau ada penyaket jantung, kenapa jadi guru Bp, pikirnya.
hallo, selamat membaca ya ^^
boleh tinggalkan jejak komentar ya, agar kami semangat.
i love u all ^^