Sekarang Nisa dan Aretha sudah berada di depan kamar Dinda, karena tidak mau membuang-buang waktu lagi, Nisa pun segera mengetuk pintu kamar putrinya itu. Dia terlihat mendengus kesal saat Dinda tak kunjung membuka pintu kamarnya.
"Mungkin Dindanya sudah tidur Tante," ucap Aretha pada Nisa.
"Baru jam setengah sepuluh Tha, dan itu berarti Dinda belum tidur. Ini pasti, dia sedang menggunakan earphone, mangkaknya Dinda tidak mendengar pintu kamarnya di ketuk," ucap Nisa.
"Lalu sekarang bagaimana Tante? Atau saya tidur di kamar lain saja?" ucap Aretha pada Nisa.
Nisa terlihat tengah menimbang-nimbang apa yang di katakan oleh Aretha tadi, dan mau tidak mau dia setuju dengan usulan yang di berikan oleh Aretha kepadanya.
"Ya, sudah! Kalau begitu, kamu tidur di kamar tamu saja ya Tha? Tidak apa-apa kan?" ucap Nisa seraya menatap Aretha dengan tatapan tidak enak hati.