Beberapa detik kemudian, dokter datang sambil membawa sesuatu yang sangat menakutkan ... Jarum suntik.
Mata Abian terus melirik ke arah jarum suntik sambil berdo'a dalam hati agar jarum itu bukan di berikan untuknya. Kalian tahu? Abian takut di suntik. Aneh sih, tapi ya begitulah. Sejak kecil Abian takut di suntik dengan alasan yang sampai saat ini belum ia ketahui. Pokoknya takut aja gitu.
Ternyata yang datang bukan hanya dokter, ada Ayla dan kedua orang tuanya juga. Celingak-celinguk Abian mencari keberadaan sangat ayah, tapi sepertinya dia tidak datang. Wajah Abian murung karenanya.
"Bian," kata Ayla lalu berlari sambil memeluk Abian.
Merasa malu karena di liat banyak orang, Abian pun menyuruh Ayla melepaskan pelukannya. Malu aja gitu pelukan di depan orang, membuat Abian tidak nyaman.
"Aku kenapa di rumah sakit?" tanya Abian pada semua orang.