Capítulo 121: FLASHBACK AUTHOR POV

Bagaimana perasaanmu saat melihat orang yang kamu cintai tertembak peluru panas tepat depan matamu sendiri? Tentunya kamu kaget, yang ada dalam pikiranmu hanyalah kecemasan akan kondisinya. Elyana Azkiya sudah mengalaminya ketika sang suami harus tertembak dan kehilangan ginjal kanannya akibat tembakan di caffe miliknya tahun lalu.

Dan sekarang, Habib juga merasakan hal yang sama. Dia harus dilanda kecemasan yang berkali-kali lipat lebih dahsyat. Bagaimana tidak, bukan hanya satu nyawa saja yang dia pikirkan, melainkan ada nyawa anaknya juga dalam tubuh sang istri yang kini menjadi sarang peluru.

Mata Elyana sudah terkatup, dimulutnya masih ada noda es krim cokelat kegemarannya yang baru saja dia makan. Kejadian yang begitu cepat itu membuat Habib benar-benar kaget. Wanita yang ada dipangkuannya ini berusaha dibangunkan, tapi tak kunjung membuka mata.

"El, Mas mohon buka matamu, El! Elyana! Buka matamu, Mas ada disini, El," katanya seraya menepuk pipi sang istri.