Gadis membiarakan Xabiru memeluknya dari belakang. Ia merasakan kehangatan napas Xabiru di lehernya. Perlahan, Xabiru membalikkan tubuh Gadis dan menatap wanita yang telah menjadi istrinya itu dengan tatapan yang lembut penuh cinta.
"Kau cantik sekali."
"Apa kau mencintaiku, Mas?" tanya Gadis.
Wajar jika Gadis menanyakan hal itu. Mereka belum lama saling mengenal. Bahkan pertemuan mereka tanpa di sengaja dan juga lewat sebuah insiden.
"Menurutmu, apakah aku mencintaimu?"
"Hanya kau yang tau jawabannya, Mas."
"Maka kau akan merasakannya," kata Xabiru sembari mendaratkan ciumannya di bibir Gadis. Perlahan ia menikmati bibir mungil Gadis yang begitu menantang itu. Gadis melingkarkan kedua tangannya ke leher Xabiru dan mereka pun saling berpagutan hingga Xabiru akhirnya menghentikan ciumannya. Kemudian perlahan ia menggendong tubuh Gadis dan membaringkannya perlahan di atas tempat tidur yang telah di hias menjadi ranjang pengantin itu.