Baixar aplicativo
23.25% Immortal Level-Up / Chapter 10: Chapter 10 Air Aneh?

Capítulo 10: Chapter 10 Air Aneh?

Saat matahari pagi bersinar, kekuatan Tang san telah pulih kembali. Dia pun berbalik ke arah Lin Yue yang juga sudah bangun. Mereka saling menatap sejenak, kemudian Tang san berkata, "Kamu terlihat bertambah cantik."

Wajah Lin Yue memerah mendengar sanjungan Tang san itu, lalu dia menundukkan kepalanya sambil memainkan jari-jarinya karena tidak tahu harus berbuat apa.

Tang san yang melihat tingkah Lin Yue tersebut ingin tertawa, tetapi dia menahannya.

"Saatnya kita lanjutkan perjalanan," ujar Tang san sambil bangkit dari duduknya.

Lin Yue hanya mengangguk, kemudian mereka pun keluar dari gua dan langsung naik ke atas kuda masing-masing.

Udara di kedalaman hutan ini sangat sejuk, energi Langit dan Bumi juga sangat tebal yang membuat mereka berdua tampak bersemangat.

Beberapa menit kemudian, Tang san telah merasakan sekumpulan Binatang Roh tingkat 3 yang sedang memangsa seekor Binatang Roh lainnya.

"Hmmm ... Kayaknya hari ini akan sedikit sibuk," gumam Tang san pelan yang membuat Lin Yue semakin meningkatkan

kewaspadaannya.

Tang san kemudian membawa Lin Yue mendekati beberapa Binatang Roh tersebut. Tubuh Lin Yue bergetar saat melihat pemandangan di depan matanya. Itu adalah sekumpulan Banteng Api yang sedang memangsa Macan Taring Baja.

Kultivasi Banteng Api sama seperti kultivasi Macan Taring Baja, yaitu pada tahap kelima Ranah Tranformasi. Tetapi Karena Banteng Api menang dalam jumlah, akhirnya Macan Taring Baja pun dimangsa oleh mereka.

Tang san yang melihat inti Macan Taring Baja akan diambil oleh para banteng tersebut, langsung menghilang dari atas kudanya lalu bergerak dengan kecepatan tinggi dan merebut inti macan itu.

Para banteng tersebut langsung marah dan mengelilingi Tang san, jumlah mereka semuanya ada 8 ekor. Sambil mendengus marah, mereka langsung menyerang Tang san dengan ganas.

Karena melihat semua banteng itu menyerangnya bersamaan, Tang san pun mengerahkan sekitar 70% dari kekuatannya untuk menghadapi mereka.

Pertarungan mereka tampak sengit, beberapa banteng itu terlempar jauh akibat terkena pukulan Tang san Karena merasa sulit untuk mengalahkan Tang san, beberapa dari banteng tersebut beralih menyerang Lin Yue.

Lin Yue yang melihat bahwa dia akan segera diserang oleh 3 Banteng Api, langsung berinisiatif melompat sekitar 10 meter ke udara. Serangan para banteng itu pun mengenai kuda mereka dan langsung meledakkan tubuh kuda tersebut.

Tang san seketika menggunakan kecepatan penuhnya dan langsung menangkap tubuh Lin Yue yang masih berada di udara. Setelah mendarat di tanah, Tang san pun menurunkan Lin Yue dari pelukannya kemudian berkata kepada para banteng tersebut, "Karena kalian menyerang seseorang yang lebih lemah dari kalian, berarti sudah saatnya untuk mengakhiri pertarungan kita."

Setelah mengatakan hal itu, Tang san kemudian menggunakan kekuatan penuhnya dan menghilang dalam sekejap dari pandangan Lin Yue.

Hanya dalam waktu beberapa detik saja, semua kepala para Banteng Api tersebut meledak. Lin Yue yang menyaksikan semua kejadian itu sangat terkejut.

Walaupun dia tidak melihat apa yang di lakukan oleh Tang san karena gerakannya sangat cepat, namun Lin Yue bisa berasumsi bahwa sedari tadi Tang san hanya bermain-main saja dengan para Banteng Api.

Ding!

[ Selamat! Tuan Telah membunuh 12 Binatang Roh Tingkat 3 Tuan Mendapatkan 550.000 Poin Tukar dan 700.000 Poin Pengalaman ]

Setelah mendengar suara yang ada di otaknya Tang san senang, kemudian memisahkan semua inti milik para banteng tersebut, Tang san pun memasukkan semua tubuh mereka ke dalam Ruangnya Penyimpanan sistem. Dia juga melihat ke arah tubuh Macan Taring Baja yang tinggal tulang. Dengan perasaan sedikit menyesal, Tang san hanya menggelengkan kepalanya karena tak bisa mendapatkan tubuh macan itu.

Kemudian ia menghampiri Lin Yue dan berkata sambil tersenyum, "Sepertinya kita hanya bisa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki."

Lin Yue pun mengangguk pelan sambil berucap, "Terima kasih!"

"Jangan ada kata terima kasih jika kamu menganggapku sebagai seorang temanmu. Karena hal itu akan membuat jarak dalam hubungan pertemanan kita menjadi sangat jauh dan aku akan merasa seperti orang lain di matamu."

Lin Yue yang mendengar ucapan Tang san tersebut, menjadi sedikit merasa bersalah.

"Baiklah, mari kita lanjutkan perjalanan kita!" Lanjut Tang san lagi.

Dalam perjalanan mereka, Lin Yue akhirnya sedikit mulai mengenal dan memahami sifat Tang san bahwa Tang san akan sangat baik kepada keluarga dan teman-temannya. Tetapi, jika terhadap musuh-musuhnya, dia tidak akan pernah mengampuni mereka.

Bila seseorang memberikan satu kebaikan padanya, Tang san akan membalasnya dengan sepuluh kali kebaikan. Tapi sebaliknya, jika seseorang melakukan kejahatan padanya, itu berarti akhir dari orang tersebut telah ditentukan oleh Tang san sendiri.

"Apakah kamu tidak dicari oleh keluargamu?" tanya Tang san memecah kesunyian di antara mereka.

"Mungkin sekarang mereka telah mencariku. Karena ini baru pertama kalinya aku meninggalkan klan dalam waktu yang lama, tanpa sepengetahuan mereka semua."

"Hehehe ... Semoga semua orang tidak salah paham dan menuduhku membawa lari putri mereka," ucap Tang san sambil tertawa lirih.

"Nanti aku sendiri yang akan menjelaskan kepada keluargaku jika mereka semua salah paham. Karena aku sendirilah yang ingin ikut kamu ke sini."

Setelah beberapa saat berjalan, Tang san tiba-tiba menghentikan langkah kakinya. Dia merasakan ada aura yang sangat kuat menuju ke arah mereka.

"Berdiri di belakangku!" seru Tang san yang mengagetkan Lin Yue, lalu dengan cepat dia pun berdiri di belakang Tang san .

Beberapa saat kemudian, sosok yang tingginya sama seperti Tang san, berdiri di hadapan mereka. Wajahnya sangat seram dan matanya merah menyala. Itu adalah Monyet Iblis yang kultivasinya berada pada tahap ke 7 Ranah Mortal.

Monyet Iblis sejenak memperhatikan Tang san dan Lin Yue. Setelah itu, dia pun bergerak sangat cepat dan langsung menyerang ke arah mereka.

Tang san juga segera menyambut serangan Monyet Iblis tersebut. Pertarungan mereka berdua akhirnya telah dimulai.

Wuusshh ... Wuusshh

Suara hembusan angin dari gerakan yang dihasilkan oleh keduanya terdengar di telinga Lin Yue. Namun, yang terlihat di mata Lin Yue hanyalah dua kilatan bayangan yang saling beradu.

Kecepatan mereka sama, dan kekuatan keduanya pun seimbang. Saat Monyet itu memukulnya, Tang san pun menyambut dengan pukulannya juga. Dia ingin menguji sampai di mana batas kekuatannya.

Mereka berdua bersamaan mundur sekitar 3 meter, kemudian langsung bertempur kembali. Pukulan dan tendangan mereka terus beradu. Setelah 20 menit pertarungan keduanya semakin bertambah sengit.

Banyak pohon-pohon yang tumbang dan tanah yang penuh dengan lubang akibat pertarungan tersebut. Lin Yue yang sedari tadi hanya bisa melihat bayang mereka berdua, tampak merasakan kengerian dari pertarungan itu.

Aura dari pertarungan keduanya membuat para Binatang Roh yang tingkat kultivasinya di bawah mereka, segera menghindar dan berlari sangat jauh karena takut terkena dampak dari pertarungan tersebut.

Tang san juga sengaja menjauhkan pertarungan mereka dari Lin Yue, agar dia tidak ikut terkena dampak dari pertarungan itu.

Tak terasa 1 jam pun telah berlalu, namun pertarungan mereka belum ada tanda-tanda untuk berakhir. Pakaian Tang san telah compang-camping seperti pengemis dan dari tubuhnya juga terlihat beberapa luka, darah segar pun ikut mewarnai pakaiannya.

Kondisi dari Monyet Iblis itu pun tidak jauh berbeda dengan Tang san, tubuhnya juga penuh dengan luka. Darah berwarna hijau terlihat mengalir keluar dari luka-lukanya tersebut.

ROAR

Tang san kemudian menggunakan Teknik Auman Dewa Naga dan mengarahkannya tepat di depan Monyet Iblis itu, hingga menyebabkan gendang telinga Monyet tersebut meledak. Konsentrasinya pada pertarungan juga langsung menghilang.

Tang san tidak menyia-nyiakan sedikitpun kesempatan itu. Dengan menggunakan kecepatan penuhnya dari Teknik Langkah Dewa Naga, dia telah tiba di depan Monyet Iblis tersebut.

Kemudian Tang aanmenggunakan kekuatan penuhnya pada Teknik Pukulan Dewa Naga dan langsung melayangkan tinjunya ke arah jantung sang Monyet Iblis.

BOOM

Tubuh monyet tersebut terhempas dan menabrak tanah hingga membentuk sebuah lubang yang besar. Jantungnya pun langsung meledak dan dadanya juga memiliki lubang yang tertembus oleh tangan Tang san.

Ding!

[ Selamat! Tuan Telah Membunuh Binatang Roh Tingkat Mortal bintang 7 Tuan Mendapatkan 770.000 Poin Tukar dan 1.000.000 Poin pengalaman ]

.

Tang san bergerak dengan cepat ke arah tubuh Monyet Iblis yang sudah tak bernyawa itu. Lalu dia segera memasukkannya ke dalam Cincin Ruangnya.

Setelah melakukan hal tersebut, Tang san memalingkan wajahnya ke arah Lin Yue yang menatapnya dengan sangat cemas. Lalu kemudian tersenyum sambil mengangkat jempolnya ke arah Lin Yue, dan akhirnya dia pun jatuh tak sadarkan diri.

Lin Yue segera bergegas dengan kecepatan penuhnya ke tempat Tang san terbaring. Dia mencoba membangunkannya, tapi Tang san tetap tak bergeming.

Wajah Lin Yue pun langsung berubah pucat melihat kondisi Tang san. Dia kemudian menggendong tubuh Tang san dengan sangat panik, lalu mencari sebuah gua untuk tempat bersembunyi dari Binatang Roh lainnya.

Setelah berlari beberapa saat, Lin Yue akhirnya menemukan sebuah gua yang sangat luas dan itu juga merupakan tempat tinggal dari Monyet Iblis yang baru saja di bunuh oleh Tang san.

Di dalam gua, dia menemukan batu besar berbentuk kotak yang mungkin tempat tidur dari monyet tersebut. Lin Yue segera membaringkan tubuh Tang san di atas batu itu. Selanjutnya, dia pun memeriksa keadaan Tang sanyang masih tak sadarkan diri.

Jantung Tang san berdetak sangat lemah, dan seluruh tubuhnya penuh darah. Lin Yue segera mengambil Pil Penyembuh dan memasukkannya pada mulut Tang san.

Kemudian ia membantu untuk mencairkan pil tersebut dengan menggunakan energ Qi-nya agar cepat menyebar ke dalam tubuh Tang san.

Namun, Pil Penyembuh itu tidak memiliki fungsi dan khasiat yang berarti terhadap tubuh Tang san. Lin Yue semakin khawatir dan bingung sebab tak tahu harus berbuat apa lagi.

Karena sudah tak tahan dengan kebingungannya sendiri, Lin Yue pun menangis sambil memeluk tubuh Tang san. Air matanya jatuh dan membasahi wajah Tang san yang tampak pucat.

Di alam bawah sadarnya, Tang san merasakan air yang asin memasuki mulutnya. "Air aneh apa ini? Mengapa rasanya sedikit asin? Apakah aku sedang berada di lautan?"

.

***

Jika ada Typo dalam setiap chapter di Novel ini, mohon untuk di beritahukan kepada Author agar Author segera merevisinya.


Capítulo 11: Chapter 11 Teknik Pedang Tujuh Hasrat?

Tanpa disadari oleh Lin Yue yang masih terus menangis, System di dalam tubuh Tang san secara perlahan mulai meregenerasi setiap luka yang terdapat pada seluruh tubuhnya.

Beberapa Meridian-nya yang terluka mulai kembali seperti semula, dan arus energi Qi di dalam tubuhnya juga mulai mengalir secara normal. Darahnya yang terus keluar dari luka-lukanya segera berhenti.

Luka-luka tersebut secara perlahan menutup, dan wajahnya yang pucat mulai berseri kembali. Lin Yue yang tidak memperhatikan fenomena tersebut masih terus menangis. Dia merasakan sangat sakit di dalam hatinya, yang mengakibatkan rasa takut kehilangan Tang san.

Tang san yang mulai mendapatkan kembali kendali tubuhnya, dengan secara perlahan menggerakkan tangannya dan menggenggam jemari tangan Lin Yue.

"Maaf, karena telah membuatmu cemas,"

ucap Tang san pelan tanpa membuka matanya.

Lin Yue yang masih menangis tiba-tiba tersentak merasakan genggaman tangan Tang san. Kemudian ia mulai memeriksa kondisi tubuh Tang san dan sangat terkejut karena tidak menemukan lagi luka-luka yang semula terkoyak.

Kini tubuh Tang san kembali seperti sediakala. Tak ada sedikitpun bekas luka akibat pertarungannya.

Lin Yue segera menghapus air matanya dengan satu tangannya, sebab tangannya yang lain masih dalam genggaman Tang san. Dia pun merasa enggan melepaskan tangan Tang san, karena ia merasakan sebuah kebahagiaan yang tak bisa dijelaskan saat Tang san menggenggam tangannya.

Lin Yue kemudian melihat kembali ke arah tubuh Tang san yang masih penuh dengan bekas darah yang telah mengering, dan juga semua pakaiannya yang telah terbuka akibat terdapat banyak lubang karena sobek.

"Bentuk tubuhnya ternyata sangat bagus," kata Lin Yue di dalam hatinya.

Tiba-tiba dia tersadar dari pikiran anehnya itu dan wajahnya pun seketika langsung memerah.

"Jika kamu terus menatapku seperti itu, nanti kamu bisa jatuh cinta kepadaku," ucap Tang san dengan mata yang masih tertutup.

Mendengar perkataan Tang san yang sepertinya tahu bahwa dia telah memperhatikan tubuhnya, wajah Lin Yue semakin memerah karena malu.

Dia pun langsung berdiri dan mencoba melepaskan genggaman tangan Tang san. Akan tetapi, Lin Yue tak bisa melepaskannya. Sebab, genggaman Tang san seperti telah melekat erat dengan tangannya.

"Jangan menjauh! Tetaplah di sini! Biarkan aku beristirahat sejenak. Sudah lama aku tidak merasakan yang namanya tidur," kata Tang san sambil terus menahan tangan Lin Yue.

Lin Yue pun kembali duduk di sisi Tang san dan diam seperti patung karena ia tak tahu harus melakukan apa lagi.

Beberapa saat kemudian, dia mendengar suara nafas Tang san berhembus pelan dan tenang karena mulai terlelap. Lin Yue pun tersenyum tenang saat melihat wajah Tang san yang telah tertidur sangat pulas.

Para kultivator memang tidak terlalu membutuhkan makan dan tidur, karena tubuh mereka terus menerus menyerap energi Langit dan Bumi. Jadi, meskipun Tang san tak pernah makan dan tak pernah tidur, tubuhnya akan selalu penuh vitalitas.

"Dasar Iblis "gumam Lin Yue pelan ketika merasakan tubuh Tang san mulai memulihkan kekuatannya walaupun sedang terlelap.

Karena begitu nyamannya perasaan yang dirasakan oleh Tang san saat tertidur dengan sangat pulas, dirinya tidak menyadari bahwa ia telah tertidur selama 3 hari.

Lin Yue pun masih terus dalam posisi duduknya di sisi Tang san selama 3 hari tersebut. Tangan mereka pun masih tetap saling terpaut satu sama lainnya.

Mata Tang san perlahan-lahan terbuka, kekuatannya kini telah pulih sepenuhnya. Lalu dia pun berbalik dan menatap Lin Yue yang juga sedang melihatnya.

"Berapa lama aku tertidur?"

"Kamu telah tidur selama 3 hari," jawab Lin Yue pelan.

"Huuff ... Aku kira hanya sebentar saja, ternyata sudah 3 hari, yah...." Tang san berkata berat sambil menghela nafasnya.

"Hmmm...."

Tang san tampak berpikir sejenak dan kemudian berkata, "Baiklah, karena kamu telah menjagaku selama 3 hari ini, aku akan memberikanmu hadiah."

"Tidak perlu! Inilah yang seharusnya di lakukan oleh seorang teman, dan...."

Sebelum Lin Yue menyelesaikan kalimatnya, Tang san sudah menariknya hingga wajah mereka berdua hampir bersentuhan, kemudian Tang san dengan sangat cepat mencium pipinya.

"Aaahhh!" Lin Yue menjerit tertahan. Tubuhnya tersentak kaget seperti tersengat listrik saat merasakan pipinya dicium oleh Tang san. Wajahnya sangat merah dan tubuhnya pun menjadi kaku.

"Itu hadiah untukmu," kata Tang san sambil tersenyum, kemudian berdiri dan melepaskan genggaman tangannya pada Lin Yue.

Lalu Tang san pun meninggalkan Lin Yue yang masih duduk diam seperti patung. Dia segera berjalan dan memeriksa keadaan seluruh gua.

"Aku harus segera meningkatkan kekuatanku, jika ingin terus masuk ke dalam hutan ini," gumam Tang san di dalam hatinya.

Dia pun segera mengeluarkan semua Ramuan Roh yang ada di dalam Cincin Ruangnya. Api Ilahi system keluar dari tangannya dan menghilangkan semua kotoran yang terdapat di dalam semua Ramuan Roh tersebut. Tang san akan kembali meramu Pil Susu Merah.

Lin Yue ingin marah dan hendak berkata sesuatu, tetapi tak tahu harus mengatakan apa. Dia hanya duduk dan terus melihat apa yang di lakukan oleh Tang san.

Tak terasa 3 jam telah berlalu dan Tang san telah membuat 3 butir Pil Susu Merah.

Setelah selesai, dia pun duduk untuk mengembalikan kekuatan spiritualnya selama 1 jam. Begitu seterusnya yang dilakukan oleh Tang san untuk membuat Pil Susu Merah dengan 9 bagian dari semua bahan Ramuan Roh tersebut.

Setelah sekitar dua hari dan satu malam, atau sekitar 36 jam terus-terusan meramu pil, Tang san pun berhasil membuat 27 butir Pil Susu Merah. Kemudian ia Bertanya pada sistem.

"sistem apa ada Teknik Tinggi yang cocok buat Lin Yue".

[Tuan bisa membeli Teknik Pedang Tujuh Hasrat. Harga 250 Poin Tukar apa tuan mau membeli nya.?] Ya/No

"Ya. jawab Tang san

berjalan ke arah Lin Yue yang saat ini sedang duduk berkultivasi.

Lin Yue yang merasakan Tang san berjalan mendekatinya, segera membuka matanya. Dia terlihat tampak takut dan gugup semenjak Tang san telah menciumnya.

"Apa lagi yang akan dia lakukan kepadaku?" tanya Lin Yue di dalam hatinya, dan hanya menunggu dengan sangat cemas apa yang akan dilakukan oleh Tang san selanjutnya.

Tang san yang telah berada di depan Lin Yue ingin tertawa melihat tingkahnya. Dia pun berkata, "Apakah kamu memiliki kertas, tinta dan kuas?"

"Aku hanya punya beberapa lembar kertas saja." Lin Yue yang tidak mengerti apa yang akan dilakukan oleh Tang dengan barang-barang itu, langsung mengeluarkan semua hal yang diminta olehnya dari Cincin Ruangnya, dan memberikan barang-barang tersebut kepada Tang san

Tang san mengambil kuas lalu mencelupkannya ke dalam tinta, kemudian menuliskan sesuatu di atas kertas tersebut.

Setelah selesai, Tang san pun memberikannya kepada Lin Yue.

"Ini adalah sebuah teknik pedang yang sangat cocok untukmu. Hmmm ... Namanya adalah Teknik Menari Bersama Pedang."

Lin Yue kemudian mengambil kertas tersebut lalu membaca tulisan di dalamnya. Beberapa saat kemudian, dia sangat terkejut setelah selesai membaca semuanya.

Itu adalah teknik pedang tingkat tinggi, dan jika dibandingkan dengan teknik pedang yang selama ini dilatihnya, perbedaannya sangat jauh bagaikan Langit dan Bumi.

Nama sebenarnya dari teknik pedang itu adalah, "Teknik Pedang Tujuh Hasrat."

Teknik pedang ini memiliki tujuh niat di dalamnya. Yaitu ketenangan, kebahagian, ketakutan, kemarahan, kesedihan, kedengkian, dan cinta.

Teknik pedang ini juga diciptakan oleh seorang Dewi pada Era Para Dewa. Tetapi Tang aan mengubah nama teknik tersebut karena di dalam pengetahuannya, dia melihat semua gerakan dalam teknik pedang itu seperti sebuah tarian, sehingga dia menamakannya, "Menari Bersama Pedang."

Jika sang Dewi mengetahui bahwa Tang san telah mengubah nama teknik ciptaannya tersebut, mungkin dia akan meledakkan tubuh Tang san dengan pedangnya.

Setelah Lin Yue selesai menghapal semua Teknik Menari Bersama Pedang, dia pun membakar kertas tersebut dengan energi Qi-nya. Karena jika semua kultivator di Benua Langit mengetahui teknik ini berada padanya, Lin Yue mungkin akan dikejar atau bahkan dibunuh demi mendapatkan teknik tersebut.

Lin Yue kemudian berjalan sekitar beberapa meter dari Tang san dan mulai memperagakan Teknik Menari Bersama Pedang. Tang san yang melihat itu hanya diam dan terus memperhatikan semua gerakan yang dilakukan oleh Lin Yue.

Meskipun gerakan Lin Yue masih sangat kasar, tetapi sedikit demi sedikit dia mulai mengerti makna dibalik tujuh niat pedang di dalam setiap gerakannya.

Karena gua tersebut sangat luas, itu tidak akan membatasi setiap pergerakan yang dilakukan oleh Lin Yue.

.

.

.

.

.

.

Bersambung


Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C10
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank 200+ Ranking de Potência
    Stone 0 Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login

    tip Comentário de parágrafo

    O comentário de parágrafo agora está disponível na Web! Passe o mouse sobre qualquer parágrafo e clique no ícone para adicionar seu comentário.

    Além disso, você sempre pode desativá-lo/ativá-lo em Configurações.

    Entendi