Meskipun gerakan Xiao Yebai cepat, meskipun dia masih mengenakan kacamata, dan meskipun ekspresi wajahnya masih datar, Mo Weiyi sekilas dapat melihat emosi yang tertahan dalam tatapan suaminya itu.
"Xiaobai, apa kamu cemburu?" Mo Weiyi kembali bertanya karena masih tidak percaya.
Xiao Yebai adalah pria yang selalu bersikap dingin, Mo Weiyi harus berkulit tebal mendekatinya terlebih dulu, barulah dia yang tadinya munafik, sekarang...
"Dia bisa cemburu?"
Xiao Yebai mengambil cangkir teh di depannya dan meminumnya dengan anggun.
"Xiaobai." Mo Weiyi menatapnya sambil tersenyum, "Airnya dingin."
Karena beberapa hari ini dia menginap di sini, jadi dia tahu semua pelayan sedang berlibur. Entah sudah berapa hari air yang ada di atas meja itu belum di ganti.
Xiao Yebai mengangkat kelopak matanya dan bertanya, "Apa yang terjadi?"