Setelah selesai bersalin pakaian, kami pun kebawah untuk makan malam. Di bawah justru di bawa lagi ke lantai atas, dimana disana ada sebuah restoran yang bagus dan romantis. Terdengar dentingan piano lembut, cukup banyak tamu yang datang dari berdua hingga keluarga atau teman. Tapi pelayan restoran membawa ke sebuah ruangan private untuk kami berdua. Ada dua pilihan makanan Buffet atau prasmana dan biasa tapi komplit dari pembuka, utama dan penutup. Mas Sanjaya memilh yang kedua, aku pun terserah dia saja.
"Mas, kenapa membeli hotel ini ?" tanyaku penasaran.
"Karena aku belum punya yang di Surabaya! kebetulan ada tawaran dan aku beli !" katanya santai. Aku menghela nafas, apa seperti itu orang kaya? apapun bebas saja.
"Kenapa, kamu keberatan ?" tanyanya, aku menggeleng.
"Engga, kok! itu terserah mas, bisnisnya kan di perhotelan! jadi apa pun itu setuju saja !" jawabku, tersenyum.