Aku kini sudah ingat apa yang terjadi, tapi masih belum tahu setelah itu. Aku terdiam di kamarku. Seorang perawat datang ke kamarku. Dia memintaku ikut dengannya. Ternyata dibawa ke sebuah ruangan khusus, di sana ada seorang lelaki berjanggut yang berumur.
"Silahkan duduk !" perintahnya. Aku pun duduk dengan tenang. Lelaki itu menatapku tajam.
"Namamu Ana ?" tanyanya. Aku mengangguk.
"Betul !" jawabku dan dia menulis sesuatu di buku.
"Oke, kita lanjutkan wawancara kita yang lalu !" katanya dan mengeluarkan rekaman pembicaraan yang lalu. Aku mendengarkan dan agak tertegun, rupanya ada sesuatu yang aneh. Aku seperti diberi suatu obat kejujuran sehingga semuanya keluar begitu saja dan kurasa aku sudah satu minggu lebih, bukan dua hari lalu.
"Apa yang ingin kamu tambahkan sekarang ?" tanyanya dan mengeluarkan rekaman baru.
"Anda percaya, dengan apa yang ku katakan ?" aku balik bertanya, dia menatapku.
"Tentu saja !" jawabnya.