"Maaf, mengganggu !" kataku sambil meletakan cangkir minuman di meja.
"Silahkan, permisi !" aku pun pamit ke belakang.
"Siapa dia ?" tanya perempuan cantik itu.
"Pengasuh baru Michael !" jawab Sanjaya.
"Cantik banget! hati-hati loh kepincut !" katanya sinis. Sanjaya hanya tersenyum saja.
"Sebaiknya kita pergi !" ajaknya.
"Oke !" keduanya beranjak pergi tanpa meminum minuman yang di suguhkan.
"Sudah non! jangan di pikirkan! tuan muda memang selalu begitu !" kata bi Supi melihatku kesal.
"Ya memang betul bi! kita ini hanya pembantu saja !" jawabku. Bi Supi hanya tersenyum.
"Oh iya bi! aku mau bertanya, tapi itu pun kalau tidak keberatan !" kataku sambil menatap Bi Supi.
"Emang mau nanya apa ?" Bi Supi memandangku.
"Anu bi, mamanya Michael! kemana ya ?" tanyaku, muka Bi Supi terkejut.
"Maaf bi, kadang-kadang aku kasihan sama Michael! setiap dia aku bangunkan tanpa sadar selalu menyebutnya !" kataku, aku mendengar helaan nafas dari bi Supi.