Baixar aplicativo
38.63% Hujan Disaat Terik / Chapter 17: BAB 17

Capítulo 17: BAB 17

Fillo tidak bisa menolak, mereka berjalan kembali mencari makanan yang Fio mau, lagi-lagi Fillo hanya bisa mengikuti yang diinginkan Fio.

setelah beberapa menit berkeliling mall, Fio masih belum menemukan makanan yang dia mau.

"Fillo makan di luar mall aja, mau?" tanya Fio.

"kenapa ga disini aja?" tanya Fillo.

"ga ada yang aku mau" ucap Fio.

"emang kamu mau makan apa?" tanya Fillo.

"gatau" jawab Fio.

Fillo menghela nafas. "makan itu aja mau?" tanya Fillo menunjuk ke arah toko makan nasi ayam goreng.

Fio menggeleng.

"kalau di luar mau makan apa?" tanya Fillo.

"gatau, cari lagi aja" ucap Fio.

"itu aja" ucap Fillo menunjuk ke arah rumah makan.

Fio melirik ragu.

"Fi ini mau makan loh, ayo" Fillo menarik tangan Fio masuk kedalam rumah makan.

Fillo dan Fio langsung duduk di meja yang paling ujung. Fillo dan Fio duduk saling berhadapan. rumah makannya tidak begitu ramai, hanya ada beberapa meja saja yang sudah di pakai. tidak lama pelayan datang menghapiri meja Fillo da Fio.

"ini menunya" ucap pelayan memberikan buku menu sebesar kertas A4.

Fillo mengambil duluan, lalu membuka bukunya di tengah agar Fio juga bisa melihat ada menu makan apa aja. Fio terkejut melihat harga makannya, tapi langsung merubah ekpresi agar terlihat biasa.

"aku yang ini aja" ucap Fillo menunjukkan foto menu ke arah pelayan.

"baik, ayam kecapnya 1, minumnya?" tanya pelayan.

"air dingin aja" jawab Fillo.

Fio melirik ke Fillo setelah mendengar air dingin, "aku air hangat sedikit panas yah, makananya samain aja, tapi yang aku harus agak panas yah." ucap Fio tersenyum.

"baik terima kasih, mohon ditunggu, menunya saya bawa kembali" ucap pelayan sambil membawa buku menunya.

"harus panas Fi?" tanya Fillo.

"kamu lupa badan aku banyak penyakitnya?" tegas Fio, kesal.

"heh! kok gitu, ya aku inget" ucap Fillo.

"bikin kesel terus" lirih Fio.

"maaf Fi" bisik Fillo memajukan duduknya.

Fio mengangguk kesal.

Fio dan Fillo tidak membuka obrolan apapun, hening sejenak. tidak lama pelayan datang membawa air minum dingin dan hangat, menyimpan di atas meja sesuai dengan pesanannya.

"makasih" ucap Fio dan Fillo bersamaan.

"ngomongin tadi sakit, badan kamu udah lebih enakan, kemarin?" tanya Fillo kali ini membuka percakapan.

Fio mengangguk, "aku tuh sekarang jadi kesel kalau mau pulang" lirih Fio.

"ada apa lagi?" tanya Fillo.

"sebenernya aku tuh dilarang punya pacar" Fio menyenderkan badannya.

"terus? kamu kan ga punya pacar" ucap Fillo sambil meneguk air minum dinginnya.

"masalahnya, deket sama teman laki-laki pun, engga boleh" ucap Fio tersenyum pasrah.

"kenapa?" lanjut Fillo.

Fio menggeleng, kebingungan. "justru itu aku ga pernah mau ajak kamu main ke rumah aku saat ada ibu aku di rumah"

Fillo diam tidak mengeluarkan kalimat apapun.

"jadi maaf Fi kalau nanti suatu saat kita ketahuan, kamu pasti di omelin ibu" ucap Fio.

Fillo tersenyum, "ga apa-apa Fi, ibu kan memberikan yang terbaik buat kamu"

ditengah percakapan Fio dan Fillo, pelayan datang membawakan 2 piring ayam kecap, lengkap dengan timun, sambel dan beberapa jenis sayur lagi. lalu pelayang pergi dari hadapan Fio dan Fillo.

"makasih" ucap Fillo.

"terbaik gimana, setiap hari aku selalu ditanyain kalau pulang dari luar" lirih Fio.

"itu kan nanya aja kan? di jawab aja. sekarang makan dulu aja" ucap Fillo tersenyum.

Fio mulai makan tetap kesal dengan perlakuan ibunya.

***

Fio dan Fillo telah selesai makan siang, mereka bergantian mencuci tangan, lalu Fio meneguk minum air hangatnya.

"udah? sekarang pulang?" tanya Fillo sambil mengelap tangannya dengan tisu.

Fio menggeleng sambil meneguk mimun terakhir, lalu menyimpan gelas di atas meja. "kita beli ice cream" ucap Fio.

Fillo tidak beraksi apapun, menyetujui pilihan Fio, Fillo berdiri dari tempat duduk, menuju kasir membayar semua makanan.

Fio melangkah duluan keluar dari rumah makan, menunggu di depan rumah makan.

"ayo" ucap Fillo.

"beli ice creamnya di luar mall yah" ucap Fio melangkah duluan.

Fillo mengangguk berjalan mengikuti Fio. turun melewati ekskalator, berjalan lagi menuju pintu keluar mall.

jalanan diluar masih dipenuhi mobil dan motor berlalu-lalang, juga orang-orang berjalan di atas trotoar, beberapa menunggu lampu merah, beberapa lagi berjalan berlalu-lalang.

"dimana ice creamnya Fi?" tanya Fillo.

"tuh" tunjuk Fio sambil, toko ice creamnya dekat dengan toko aksesoris yang Fio dan Fillo kunjungi.

Fio dan Fillo melangkah menuju tempat ice cream, menerobos melewati orang-orang, terus menerobos sampai akhirnya di tempat toko ice cream.

"kamu mau Fi" tanya Fio ke arah Fillo.

"boleh, sama in aja rasanya" ucap Fillo.

"ish, pingin sama aja" ucap Fio.

"biarin, berisik amat" ledek Fillo.

Fio melangkah menuju loker pemesanan. tokonya berdiri di dalam mobil, jadi nanti kalau tokonya tutup, tinggal pulang membawa mobil sekaligus tokonya.

"aku mau rasa strawberry pake biskuit, pake buah" Fillo mendengar campuran ice cream yang dikatakan Fio sedikit terkejut. "selai coklat" mata Fillo melebar sedikit, "pake permen juga" mata Fillo semakin besar. "udah, 2 yah" ucap Fio.

"silahkan, 2 ice cream strawberry dengan tambahan biskuit, buah, selai coklat, dan permen" ucap pelayan sambil memberikan ice creamnya.

Fio memberikan uang sekaligus mengambil ice cream, Fillo langsung mengambil ice yang punya dirinya.

"banyak banget Fi" protes Fillo.

"dimakan aja yah ga usah banyak ngomong" ucap Fio sambil memakan ice creamnya lalu berjalan melewati Fillo.

Fillo mengikuti Fio dari belakang, tapi tiba-tiba seseorang menubruk Fillo, terlihat pakaiannya terdapat coret-coretan, celana panjang, wajahnya tampak kucel, Fillo terkejut ice creamnya sedikit menempel ke baju seseorang itu.

"maaf-maaf" Fillo bergegas meminta maaf. membuat beberapa orang menyadari ada keributan di sana.

Fio yang sudah berjalan agak jauh, melirik kebelakang lalu berjalan menghampiri.

"yang bener kalau jalan!" tegas seseorang itu melebarkan bola matanya.

"maaf" ucap Fillo sekali lagi.

"gantiin nih baju saya!" tegas lagi laki-laki itu.

"heh!" seru Fio membuat orang-orang disekitar meliriknya. "kena ice cream aja minta ganti rugi, Nih makan ice creamnya" Fio menempelkan semua ice creamnya ke badan laki-laki itu.

Bola mata Fillo membesar melihat perlakukan Fio. Fio bergegas lari sekaligus menarik tangan Fillo.

"HEY!" Teriak Laki-laki itu mengejar Fio dan Fillo. tapi orang-orang di sana terlalu padat, beruntung Fio dan Fillo bisa berlari jauh dari laki-laki itu.

"Fi apa yang kamu lakuin?" seru Fillo sambil terus berlari.

"ikutin aja!" tegas Fio terus berlari sampai ke halte bis menuju pulang.

setelah sampai, Fio dan Fillo sampai di halte bis, Fio terngah-engah setelah berlari jauh dari laki-laki itu.

Fio melirik ke arah Fillo. "kamu ngapain sih nubruk segala"

"mana aku tau Fio" ucap Fillo juga terengah-engah.

"jadi kan ice cream aku habis" rengek Fio.

"nih" Fillo memberikan ice creamnya.

"buat aku?" Fio kembali menyeringai.

"ambil aja" suruh Fillo.

"aaa makasih" seru Fio mengambil ice creamnya. "tuhkan untung pesan ice creamnya sama" lanjut gerutu Fio.

"ayok pulang" kali ini Fillo yang menarik tangan Fio ke dalam halte Bis, sambil terus memakai ice creamnya.


PENSAMENTOS DOS CRIADORES
Randomline Randomline

BAB 1-44

UPDATE

RABU DAN KAMIS

-----

VOTE CHAPTER TO SUPPORT ME AND I WILL ALWAYS APPRECIATE IT!

FOLLOW ME FOR MORE PLEASE;)

THANK YOU!<3

Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C17
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login