Jovita tersentak. Apa jangan-jangan Rendra ada di depan? pikirnya. Sebisa mungkin ia mencari alasan yang tepat. "Aku tidak bawa mobil. Lagi malas. Memangnya kau di mana sekarang?"
"Aku kebetulan lewat setelah mengantarkan anakku ke sekolah. Aku pikir kamu jadwal siang, jadi aku berencana akan mengajakmu sarapan."
Mata Jovita terbelalak. "Ya, ampun. Aku lupa memberitahukan padamu," katanya cepat, "Semalam temanku minta tukar shift karena ada urusan keluarga. Jadi hari ini aku pagi, dia siang."
"Ya, sudah. Nanti kabariku aku ya kalau sudah pulang. Aku yang akan menjemputmu."
"Iya, Sayang. Aku kerja dulu, ya? Bye."
"Bye."
Tut! Tut!
Jovita dengan cepat memutuskan panggilannya. "Huuft! Untung saja dia percaya."
Di sisi lain.
Rendra menatap layar ponselnya yang kini terpajang foto sang anak. Saat ini ia sedang berada di depan rumah Jovita. Tapi karena wanita itu bilang tidak bawa mobil, Rendra pun menginjak pedal gas dan meninggalkan tempat itu.
Drtt... Drtt...
Ya ampun, Julian. Semoga saja Jovita tidak melukaimu ya, Nak. *(