Zet!
Malik terkejut saat merasakan kekenyalan saat tangannya menekan-nekan bagian itu. "Apa ini, Ndin?"
Wanita tak merespon. Bahkan saat jemari Malik mulai menyusuri bagian itu sepenuhnya, Andin malah diam tak bergerak.
Malik pun sadar kalau yang disentuhnya saat ini adalah bagian bulat yang begitu menggoda. Tapi sikap diam Andin membuatnya merasa bersalah. Ia tahu Andin pasti marah, jadi dengan cepat ia melepaskan tangannya dari sana dan hendak berjalan. Meski jalan tak bisa dilihatnya, tapi sebisa mungkin ia menjahui Andin, takut kalau-kalau wanita itu marah karena ia sudah menyentuh area terlarangnya. "Kenapa juga dia jalan-jalan sambil telanjang," kata Malik dalam hati. Dan saat kakinya menyentuh sesuatu, saat itulah ia meraba-raba dan mendapati sofa dan duduk diam di dalam kegelapan.
Sementara Andin penuh rasa kecewa menyelimuti dirinya. Penolakan Malik membuatnya malu. "Apakah dia tidak suka?" tanya Andin dalam hati.
Ya ampun, Malik. Hahahah