Cindy sudah siap melangkahkan kakinya menuju lantai satu dan mengambil peralatan perangnya. Oh, tentu saja bukan alat perang yang digunakan untuk melawan musuh. Ini adalah alat untuk membersihkan rumah. Bagaimanapun, ia hanya bisa sabar untuk menerima kenyataan bila semua pekerjaan ini dibuat hanya untuknya. Ia juga tak bisa lagi meminta Sofi untuk membantu. Apa lagi setelah melihat reaksi Sofi tadi yang langsung memilih untuk mengurusi pakaian.
"O … kamu sudah di lantai satu? Kapan kamu pulang? Dari tadi kami mencarimu. Ya … tahu, kan … tidak ada yang membersihkan rumah ini dari pagi. Lain kali kalau kamu ingin pergi ke kampus, usahakan membersihkan rumah terlebih dahulu. Masa begitu saja tak bisa, hm …." Anti dengan panjang lebar langsung mengeluarkan kata-kata seenaknya seolah dialah yang paling berguna di rumah ini.