Baixar aplicativo
15.35% Salju Di Korea / Chapter 37: Bab 37 Hati Yang Kau Pilih(6)

Capítulo 37: Bab 37 Hati Yang Kau Pilih(6)

"Syifa, beberapa hari kamu tidak kerja, apa punya pekerjaan lain?" Tanya Pak Haji kepada Syifa.

"Tidak Pak Haji, kesibukan masih sama. Pagi kuliah sambil bawa barang dagangan. Pulang sekolah kadang sudah sore, belum kalau ada tugas kuliah." jelas Syifa kepada Pak Haji.

"Bagaimana dagangannya, laku nggak?" Tanya Pak Haji kepada Syifa.

"Laku Pak Haji, malah permintaan meningkat, tetapi terkendala dengan transportasi karena pelanggan maunya minta diantar sampai rumah. Belum lagi warung kelontong dan warung makan yang dijual lagi permintaannya tinggi." ucap Syifa lagi.

"Apa kamu tidak punya inisiatif kredit motor untuk mempermudah mobilitas kamu?" Tanya Pak Haji kepada Syifa.

"Sudah punya pikiran seperti itu Pak Haji, tetapi masih saya perhitungkan mengenai soal uang muka, tagihan angsuran perbulan dan juga waktu untuk membagi kapan waktu untuk kuliah kapan waktu untuk jualan." Terang Syifa kepada Pak Haji

"Ya, semoga saja harapan kamu bisa berjalan sesuai rencana. Selamat bekerja." Kata Pak Haji. Syifa melanjutkan pekerjaannya seperti biasa. Menjelang beduk maghrib beranjak pulang dari tempat kerja hingga malam ia sampai di rumah. Mandi dan berganti baju baru kemudian makan malam.

Dalam kesendiriannya Ia teringat obrolannya dengan Ibu paruh baya tadi pagi di halte bus. Tentang tawaranya untuk memberikan les privat putrinya yang terlambat pelajarannya dengan teman-temannya. Ia cari kartu nama itu didalam tas sebagaimana ia telah menyimpan kartu nama itu sewaktu ibu itu memberikanya. Dia ambil ponsel dan mencoba menghubungi nomer yang tertera di kartu nama itu.

"Halo Assalamualaikum. Bisa bicara dengan ibu Rosmalia." Kata Syifa lewat telephon.

"Ya, saya sendiri, ini dari siapa?" Kata Ibu Rosmalia kepada Syifa.

"Saya Syifa bu, orang yang tadi pagi sempat ngobrol dengan ibu kemudian ibu menawarkan kepada saya kalau ibu membutuhkan jasa les privat untuk anak ibu." Jelas Syifa kepada Ibu Rosmalia.

"Ya, saya ingat, terus maksud Syifa bagaimana?" tanya Ibu Rosmalia kepada Syifa.

"Saya bersedia Bu, waktunya sore sehabis kuliah, lama waktu les privat bisa kita bicarakan kemudian." kata Syifa.

"Baiklah kalau begitu, Saya tidak mencari orang lain untuk memberikan les privat kepada Anak Saya." kata Ibu Rosmalia.

"Apakah saya bisa datang ke alamat rumah yang tertera di kartu nama Ibu ?" Tanya Syifa.

"Ya bisa, alamat yang ada di kartu nama itu benar sesuai alamat rumah saya." jawab Ibu Rosmalia lagi.

"Baik Bu, bisa kita lanjutkan besok di rumah Ibu. Wassalamualaikum." Kata Syifa mengakhiri percakapannya lewat telephon.

"Waalaikumsalam." Jawab ibu Rosmalia sambil mengakhiri percakapannya dengan Syifa.

Selepas pulang kuliah Syifa tidak masuk kerja ke tempat Pak Haji karena ada rencana lain untuk menemui Ibu Rosmalia yang membutuhkan jasa les privat untuk anak perempuannya. Dia mencari alamat sesuai yang tertulis di kartu nama. Untuk mempercepat pencarian sengaja Syifa menggunakan aplikasi jasa ojek online untuk mengantarkannya ke alamat tersebut.

Setelah menggunakan aplikasi tersebut tidak lama ojek online itu datang dan menghampirinya. Setelah melakukan percakapan kecil Syifa segera naik jok belakang motor ojek online itu. Sesuai aplikasi goegle map alamat itu telah berhasil ditemukan.

"Di sini neng alamatnya kalau kita mengacu pada goegle map." Kata driver ojek online itu.

"Iya Bang terima kasih, Saya bayar pakai gopay saja ya bang." Kata Syifa kepada driver ojek online itu.

"Iya Neng bayar pakai gopay juga tidak apa-apa." Kata driver ojek online itu kepada Syifa. Driver ojek online itu segera pergi meninggalkan Syifa.

Di luar pagar rumah itu Syifa mencari tombol bel rumah yang mungkin berada di balik pintu gerbangnya. Setelah mencari sebentar tombol bel rumah itu akhirnya Ia menemukannya. Ditekannya tombol itu dan berbunyi. Seorang wanita paruh baya keluar rumah datang memghampirinya.

"Selamat sore Bi, bisa bertemu dengan Ibu Rosmalia sesuai alamat di kartu nama ini?" Tanya Syifa kepada kepada orang itu. Ibu itu memeriksa kartu nama yang disodorkan oleh Syifa.

"Iya betul, adek siapa?" Tanya ibu itu kepada Syifa.

"Saya kenal ibu Rosmalia di jalan, waktu itu kami sedang menunggu bus di halte dan kami ngobrol bersama kemudian Ibu Rosmalia menawarkan kepada kami kalau beliau butuh jasa les privat untuk putrinya." Kata Syifa kepada Ibu itu.

"Iya baiklah, tunggu sebentar saya panggilkan ibu di dalam." Kata Ibu itu kepada Syifa. Ibu itu masuk ke dalam rumah dan tidak lama kembali lagi menghampiri Syifa.

"Silakan masuk Neng, Ibu ada didalam." Kata Ibu itu kepada Syifa sambil membukakan pintu gerbang rumah. Dan Syifa berjalan masuk rumah itu untuk menemui Nyonya Rosmalia.

"Selamat sore Bu?" Jawab Syifa ketika bertemu dengan Ibu Rosmalia di teras rumah.

"Bisa sampai ke sini siapa yang mengantar dek." Tanya Ibu Rosmalia kepada Syifa.

"Saya naik ojek online bu, lumayan bisa memudahkan saya mencari alamat ini lewat bantuan google map." Jawab Syifa.

"Ya kita syukuri kemajuan teknologi yang ada tentunya untuk kepentingan yang bermanfaat. Dan kita juga mawas diri tidak sedikit kejahatan yang muncul akibat lahirnya kemajuan teknologi." Kata Ibu Rosmalia kepada Syifa.

"Ngomong-ngomong mau minum apa Neng?" Tanya ibu itu kepada Syifa.

"Apa sajalah Bu, jadi merepotkan." Kata Syifa.

"Tidak merepotkan dik, itu tradisi ketimuran untuk menghormati tamu." Kata Ibu Rosmalia.

"Ibu juga dibuatkan sekalian?" Kata Ibu pembantu rumah tangga itu.

"Bolehlah sekalian bawa cemilan buat teman ngobrol di sini Bi." Kata Ibu Rosmalia.

"Jadi begini dek anak ibu ada tiga, yang satu sudah kuliah tinggal diluar kota. Yang ke dua masih sekolah menengah umum dan yang teraakhir masih di sekolah dasar. Meskipun usinya sebaya dengan anak usia sekolah menengah pertama. Sudah tiga kali selama di sekolah dasar tidak naik kelas. Sepertinya ada kelainan pada anak saya itu yang mengganggu kecerdasannya.

"Saya ajak dia ke psikiater tetapi hasil pemeriksaan normal kata nya. Saya jadi bingung dengan apa yang dialami anak saya. Setiap kali saya temani belajar tidak mau. Sedikit tegas kepada dia agar mau belajar malah Dia menangis sejadi-jadinya. Begitulah dik mengapa Saya membutuhkan jasa les privat buat anak saya agar Dia mau belajar." Kata Ibu Rosmalia kepada Syifa.

"Sebelumnya apakah ibu pernah mendatangkan guru belajar privat untuk Dia." Tanya Syifa.

"Sudah, tetapi tidak tahu mengapa tidak ada yang sampai lama di sini. Entah anak saya yang bosan atau guru privatnya yang bosan Saya tidak tahu." Terang Ibu itu kepada Syifa.

"Ya nanti akan saya coba temani Dia belajar Bu, barangkali setelah beberapa waktu Saya bisa mengenali dia dan mengerti apa yang dia mau." kata Syifa lagi.

"Iya dek, semoga saja ada perubahan dengan anak saya." Kata Ibu Rosmalia.

"Bagaimana dengan hasil tes IQ dari psikiater bu?" Tanya Syifa kepada Ibu Rosmalia.

"Seingat saya hasilnya tidak begitu buruk, sekitar delapan puluh lima dek." Kata Ibu Rosmalia.

"Sekarang sudah umur berapa ya bu?" Tanya Syifa kepada Ibu Rosmalia.

"Bulan Desember besok usianya empat belas tahun dek." Jawab Ibu Rosmalia.


Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C37
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login