Seusai shalat magrib, Isabel langsung saja pergi ke dapur dan mulai memasak di sana. Dia tidak ingin membuang waktu lagi karena waktunya juga sudah sangat mepet. Isabel tidak ingin telat menyiapkan makan dan semua orang jadi telat makan karenanya. Isabel dengan cepat meracik bumbu dan memotong sayuran. Dia sudah terlebih dahulu mendidihkan air untuk merebus sayurannya. Isabel jadi semakin kerepotan karena sekarang tak lagi ada bibi yang membantunya dalam mengerjakan tugas dapur maupun tugas lainnya. Mulai saat ini Isabel harus lebih ekstra lagi dalam menjalankan tugasnya.
"Ternyata tidak ada bibi, aku hampir tidak sanggup. Tapi aku harus kuat. Aku yakin pasti bisa. Semangat untukmu, Isabel," ucap Isabel menyemangati dirinya sendiri.