Nindy terguncang. Tubuhnya gemetar. Tangan dan kakinya dingin. Tak mampu bersuara. Bahkan untuk menyerukan nama Yudisthira Salman saja dia tak sanggup. Yudisthira, suaminya terkasih, yang sangat dia rindukan, kini berada di depan matanya. Namun meski kerinduannya begitu membuncah, Nindy berusaha menyembunyikan perasaannya itu. Dia merahasiakan siapa dirinya.
Di depan matanya ada nyonya Viona Rose, wanita baik hati, dan dengan suka rela menampungnya. Lalu di sini ada Frans Winata dan Evie melody, dua orang ini sama seperti dirinya, melakukan penyelidikan. Hanya saja, Nindy tidak tahu apa tujuan mereka berada di pulau ini.
Nindy menenangkan diri. Dia tidak ingin nyonya Viona Rose atau Frans Winata dan istrinya mencurigainya dirinya.
Nindy memperhatikan pria di kursi roda itu sekali lagi!