Jantung Nindy berdebar-debar. Penasaran dan gugup. Tangannya sampai dingin. Untungnya Nindy pakai sarung tangan kulit.
Jadi hanya dia sendiri yang merasakan dingin di tangannya.
Saat ini udara memang sangat dingin, sekalipun sebenarnya saat ini musim panas.
Nindy bisa mengendalikan diri,
"Nyonya Vi... ceritakan tentang nona Yuri Coleman!" Mata Nindy berbinar cerah, dia berkata sambil memegang lengan Nyonya Viona Rose dengan sikap manja.
Nyonya Viona Rose melirik ke ranjang pasien. Dia khawatir Alexander alias Iskandar mendengar ucapannya.
"Alex baru saja makan obat, efeknya membuat dia mengantuk dan tidur lebih awal!" terang Nindy, dia paham kekhawatiran nyonya Viona Rose.
Nyonya Viona Rose terlihat ragu, namun dia menghela nafas lega, .