Baixar aplicativo
4.76% Menikahi Mertua Mantan Suami / Chapter 21: Seperti Pernah Melihatnya!

Capítulo 21: Seperti Pernah Melihatnya!

Karyawati itu keluar butik mengikuti langkah Nindy, mengamati dat jauh, menjadi mata-mata sesuai kode perintah nyonya-nya. Seperti biasa.

Astaga! Wanita itu menepuk jidatnya dengan keras. Sakit!

Dia melihat Inggrid bolak balik mengangkut belanjaan pelanggan butik itu ke mobi mewah!. Ya Tuhan! Wanita itu masuk mobil....dan mobilnya....mobilnya mewah sekali! 3 kali lebih mahal dari mobil nyonya Esther.

Wanita itu konglomerat!

Karyawati itu berdiri dengan tubuh lemas ketika melihat Inggrid mendapat tip dari nyonya itu. Amplop putih yang tebal. Dia bisa memperkirakan jumlah uang di amplop itu jika setiap lembarnya 50 ribuan atau 100 ribuan. Mungkin Inggrid menerima tip besar, 5 juta, 7 juta, 10 juta...atau lebih.

'Ya Tuhan...Rezeki-ku di sambar Inggrid!"_ Wanita itu melangkah masuk butik. Membuat laporan yang membuat nyonya-nya sakit hati dan tambah marah dengan nyonya Elsa Surya.

'Bulan depan... Elsa Surya harus pindah dari sini!"_ kata nyonya Esther dalam hati, hatinya panas.

Sejak ada butik nyonya Elsa Surya, butik milik nyonya Esther sepi peminat.

Para pelanggannya berpindah ke butik itu. Nyonya Esther kesal. Mengusir Elsa Surya dari mall ini sangat mudah. Mall ini kan milik tuan Yudistira, suaminya!

Hanya saja, langkah nyonya Esther tidak semudah yang dia pikirkan. Nyonya Elsa Surya sebagai pengguna lapak di mall ini, nyonya Elsa Surya di lindungi kontrak yang mengikat dan terlindung secara hukum. Pengelola Salman Super Mall tidak mau menurut kehendak nyonya Esther, sekalipun nyonya Esther adalah istri tuan Yudistira Salman.

Apalagi saat ini, rumah tangga tuan Yudistira Salman dengan nyonya Esther mengalami masalah.

Tuan Yudistira Salman meragukan kesetiaan istrinya ini.

Pernikahan tuan Yudistira Salman d Ngan nyonya Esther Melody baru berlangsung 3 tahun. Pernikahan itu terjadi karena desakan putranya, Raditya,8 tahun. Raditya putra tunggal tuan Yudistira, anak itu mengalami keterlambatan bicara. Raditya putra tuan Yudistira dari istri pertamanya, nyonya Dayanti. Nyonya Dayanti meninggal 4 tahun yang lalu karena kecelakaan.

Raditya sangat menyayangi nyonya Esther memiliki wajah dengan nyonya Dayanti, saat melihat nyonya Esther, Raditya seolah melihat ibunya kembali hidup.

Nyonya Esther memanfaatkan situasi ini, mengasuh anak itu sehingga tuan Yudistira Salman tidak berdaya karenanya.

Kasih sayangnya yang besar kepada Raditya membuatnya rela menikahi nyonya Esther.

Sekalipun tuan Yudistira Salman mencurigai istrinya ini selingkuh dengan salah seorang pengawal pribadinya. Sekalipun tuduhan itu tidak pernah terbukti.

Tuan Yudistira juga mencurigai Istrinya ini terlibat komplotan yang ingin membunuh dirinya. Sekali lagi tuan Yudistira tidak punya bukti.

***

Kantor tuan Yudistira Salman,_

"Nona Nindy mengirim pesan akan mengunjungi tuan sore ini!" kata pengacara Dyan Angkasa.

"Benarkah... kalau begitu...siapkan aneka makanan di ruangan ini!" tuan Yudistira Salman tersenyum gembira. Tuan Yudistira Salman beranggapan, Nindy tetaplah wanita gendut yang doyan makan. Terakhir dia ketemu Nindy setelah sehari Nindy bebas dari penjara.

Tuan Yudistira Salman mengajak Nindy makan siang. Waktu itu tanpa malu-malu Nindy makan apapun yang disukainya.

"Ya Tuhan... makanan ini enak-enak. Sudah berapa lama aku tidak melihat makanan seenak ini!" kata Nindy polos, dia ngiler melihat makanan lezat yang tersaji di hadapannya.

"Makanlah dengan puas, semua makanan ini untukmu!" kata tuan Yudistira dengan senyum bahagia.

"Beneran ya tuan!" kata Nindy polos.

"Hahaha...iya... makanlah...semua untukmu!"

Serius! Tanpa malu-malu, Nindy makan dengan lahap sampai puas. Nindy tidak menyembunyikan sifatnya yang doyan makan.

Tuan Yudistira Salman tertawa melihatnya.

Wanita polos ini telah menyelamatkan dari 2 buah rencana pembunuhan. Dan dia belum sempat membalas budi kepadanya.

8 bulan setelah itu, tuan Yudistira Salman tidak pernah lagi bertemu Nindy, bahkan sejak 3 bulan terakhir ini, Nindy menolak uang pemberian tuan Yudistira.

***

Nindy sampai ke kantor tuan Yudistira Salman.

"Saya ingin bertemu dengan tuan Yudistira Salman!" kata Nindy kepada resepsionis.

Petugas resepsinya itu seorang wanita muda cantik berusia 30-an.

"Anda sudah membuat janji?" tanya wanita itu dengan tatanan curiga.

Dia mengamati penampilan Nindy. Ada banyak wanita cantik yang ingin bertemu tuan Yudistira Salman, wanita ini mungkin salah satu wanita yang berusaha merayu tuan Yudistira.

"Sudah!" jawab Nindy santai.

"Maaf...ID anda!"

Nindy menyerahkan kartu indentitas miliknya.

"Nama anda tidak ada di daftar!" kata wanita dengan suara acuh.

"Maaf tuan Yudistira Salman tidak bisa di ganggu!" Dia menyerahkan ID Nindy dengan sikap arogan.

"Oh! Bagaimana dengan kartu ini!" Nindy menyerahkan kartu emas milik tuan Yudistira Salman.

Gadis itu terkejut. Dia menatap Nindy dengan wajah tak percaya.

'Gadis ini memiliki kartu emas tuan Yudistira!'_ wanita yang bernama Sisca itu memperhatikan Nindy dengan seksama. Dia baru sekali ini melihat Nindy. Jadi dia tidak mempercayai wanita muda di hadapannya ini bisa memiliki kartu emas itu.

Nindy tersenyum membalas tatapan Sisca yang bengong melihat kartu emas dan wajah Nindy silih berganti.

Kartu emas edisi khusus itu hanya tersedia 20 lembar. Tuan Yudistira Salman tidak sembarangan memberikan kartu itu. Kartu emas itu adalah password khusus bertemu tuan Yudistira.

Apabila gadis ini memiliki kartu emas ini, berarti dia sangat istimewa. Bahkan Evie Melody, anak tiri tuan Yudistira Salman, bolak balik masuk kantor ini, belum tentu dia bisa bertemu langsung dengan tuan Yudistira.

Telpon di meja resepsionis berbunyi.

Tombol hijau berkedip-kedip. Wajah Sisca pucat pasi. Saluran telpon dari ruangan tuan Yudistira Salman!

"Kalau ada wanita yang membawa kartu emas, antar gadis itu ke lift khusus!" suara tuan Yudistira Salman.

"Siap tuan!"

Sisca gugup, dia berdiri, membungkuk hormat ke depan, seolah-olah tuan Yudistira di hadapannya. Tuan Yudistira Salman memang melihat dirinya di layar monitor.

"Nona...mari saya antar!" Suara Sisca mendadak lembut dan ranah, dia membungkuk hormat ke Nindy.

Nindy heran tiba-tiba saja sikap Sisca berubah terhadapnya.

Nindy di antar ke lift khusus pimpinan. Baru saja pintu lift itu akan tertutup, seseorang menahannya masuk ke lift.

Seorang pria tampan menahan pintu lift. Dia tertegun sesaat sebelum masuk lift.

'Gadis ini cantik sekali. Sempurna! Aku seakan pernah melihatnya!'_

Frans tersenyum ramah.

Nindy gugup.

"Ya Tuhan! Kenapa makhluk ini ada di sini?"_ Nindy merasa lututnya lemas, nafasnya sesak.

Selamat sore!" Sapa Frans dengan senyum menawan. Nindy tersenyum tipis, tak menjawab sapaannya.

"Bagaimana ini?"_ Nindy jadi lemas, perutnya mendadak sakit dan mules.

"Toilet! Aku butuh toilet!"_

Klik! Nindy membuka botol minyak kayu putih.

Frans kaget. Minyak kayu putih!

Pintu lift terbuka.

"Akhirnya!"_ Nindy keluar pintu lift dengan tergesa-gesa di iringi tatapan penasaran dari Frans. Ada berapa wanita yang menyukai minyak kayu putih?

Wanita cantik ini salah satunya.


Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C21
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login