Juza yang sedang duduk di ruang bersantai sambil menonton acara berita ditelevisi, mengerutkan dahinya heran saat mendegar suara langkah kaki memasuki rumahnya.
Seingat dirinya yang berada dirumah siang ini hanyalah dirinya seorang. Karena para anggota gangster yang tidak mendapat sift untuk bekerja di kafe sudah memiliki acar pribadi mereka tersendiri. Kecuali anggota gangster lain yang bukan merupakan kelompok inti , mereka harus selalu berada dirumah untuk memastikan tidak ada orang-orang yang mencurigakan masuk kerumh ataupun untuk bebrjaga jika suatu hari ada kelompok gangster lain yang menyerang rumahnya.
Tap.. Tap.. Tap..
Suara langkah kaki itu terdengar semakin mendekat. Juza pun mengalihkan tatapannya dari televisi untuk mengarah pada pintu perbatasan ruang bersantai dengan dapur.
"Astaga! Juza-san!"
Juza mengerutkan keningnya saat melihat Azami yang berdiri tepat di perbatasan antara dapur dan ruang bersantai dengan ekspresi wajah yang begitu sangat terkejut.