Briel mengepalkan tangannya. Setelah mengatai dirinya tak waras, Erland langsung keluar dari kamar mandi.
Briel melihat dirinya di cermin, seketika ucapan pria yang dia lihat di kantor Erland kembali terngiang di telinganya. Briel menutup wajahnya.
'Jadi, kamu benar-benar penyuka sesama jenis? Lalu, malam itu bagaimana caranya kamu bisa melakukannya padaku? Bagaimana bisa adikmu berdiri melihat diriku yang dalam keadaan polos?' gumam Briel bertanya-tanya.
"Aarrgghh...! Kepalaku mau pecah memikirkan masalah ini! Harusnya aku tak peduli pada masalah ini! Bukankah bagus, jika dia tak menyukai wanita? Dengan begitu, dia takan berani macam-macam padaku!" ucap Briel frustrasi.
Brak!
Briel terkejut ketika melihat pintu terbuka dengan keras.
"Apa sebegitu frustrasinya dirimu, karena aku tak menyentuhmu? Kenapa harus berteriak seperti itu? Membuat berisik saja," ucap Erland kemudian menggosok telinganya.