"Jika aku berdiri kau akan terjatuh ke lantai," ucap Zoa kembali menoel pipi tirus dengan rahang kokoh itu sedikit lebih keras dari sebelumnya.
"Argh!"
Zoa langsung menyingkirkan kotak obat di tangannya saat mendengar ringisan pria di pangkuannya yang nampak sekali kesakitan, ia ikut meringis karena merasa pipinya juga terluka. Matanya melihat ke arah pria di pangkuannya yang tak kunjung beranjak dari tempat dan malah menatapnya dalam diam. Ia mengeryitkan kening dalam karena merasa ada yang aneh dengan tatapan itu. Hei ... apa ada yang salah dengan dirinya? Kenapa mata hitam pekat itu terus menatap penuh ke arahnya tanpa berkedip?
"Berdirilah, Tuan Batu. Pahaku sakit karena kepalamu terlalu keras," ucap Zoa pada akhirnya karena merasa bosan dengan tatapan aneh Lucas yang menurutnya sungguh tidak biasa.
tuntaskan bacaan kalian dan jangan lupakan power stone dan komennya untuk meninggalkan jejak ya.. Salam sayang dari author ^_^