Tama pergi ke sekolah untuk menemui Citra, adik kandungnya itu. Tama menunggu Citra di warung kopi di samping sekolah. Ia menunggu Citra hingga jam pulang sekolah. Tama memesan kopi agar bisa menumpang duduk di warung itu, namun pandangan Tama tetap ke arah pintu gerbang.
"Lagi nunggu adik atau pacar", tanya mas penjual kopi sambil memberikan segelas kopi kepada Tama.
"Ah, itu sedang nunggu adik", jawab Tama.
Jam menunjukan pukul 3 sore, bel pertanda pulang sekolah telah dibunyikan. Tidak lama kemudian para siswa - siswi di sekolah itu pun nampak keluar dari gerbang sekolah. Namun sayangnya karena terlalu banyak siswa - siswi yang keluar dari gerbang, membuat Tama kesulitan untuk melihat Citra.