Setelah beberapa jam perjalanan yang terasa sangat panjang. Mobil milik Roy berhenti pada sebuah cottage milik keluarga. Lampu jalanan menyala remang karena matahari pagi mulai menyingsing.
Roy memarkirkan kendaraannnya pada pekarangan villa, ia bertolah-toleh sesaat sebelum mengeluarkan Momo dari dalam mobil.
[Di mana ini?] Momo masih lemas, sekujur tubuhnya seakan menderita lemah otot. Gadis itu hanya bisa pasrah saat tangan kurus dan pucat itu mengangkatnya ke atas pundak.
"Ayo kita masuk, Sayang!"
Roy dengan mudah membopong tubuh Momo lantaran gadis itu sama sekali tidak melawan. Efek obat tidur yang digunakannya sangat kuat sehingga Momo belum juga tersadar dari rasa kantuknya.
Meski sudah bisa merespon, namun mata Momo masih terlalu lekat.