Victor dan Erren berjanji untuk bertemu siang ini. Victor mencoba memahami apa yang menjadi alasan sang kekasih sampai tega menghancurkan hidup Ameera? Namun sejauh apa pun pria itu berpikir, tak ada yang masuk di akal baginya. Apa yang bisa di dapat Erren dari jebakan itu?
Gadis manis itu masuk ke dalam cafe, sepi sekali, sepertinya Victor memesan semua meja hanya untuknya bisa berbincang dengan nyaman bersama Erren. Gadis itu tak ambil pusing, Victor memang sering melakukannya agar sang Ayah tak mengetahui hubungan mereka.
Justru raut wajah Victor yang tidak bersahabatlah yang membuat Erren menjadi sedikit ragu untuk memulai pembicaraan.
"Bagaimana kabarmu, Vic? Sudah satu minggu sejak kita putus. Apa kau mulai rindu denganku lagi jadi mengajakku kembali bertemu?" Erren memulai memecah atmosfer kaku itu dengan candaan ringan. Jangankan tersenyum, Victor bahkan enggan untuk sekedar menarik sudut bibirnya.
Dingin …
Kaku …
Tajam …