Capítulo 256: 256 Suasana Kampung

Kami melewati jalanan panjang yang diapit oleh sawah di bagian kanan dan kirinya, sambil melihat pemandangan yang indah yang juga kami lewati. Udaranya pun sangat bersih dan sejuk. Kami memilih mematikan AC mobil dan menghirup udara langsung dari kaca pintu mobil yang kami turunkan. Kami perjalanan hingga menjelang malam hari, namun itu adalah momen yang kami tunggu-tunggu karena Fiya mengatakan pasti akan ada kunang-kunang yang berterbangan di sawah malam seperti ini. Waah sudah lama aku tak melihat kunang-kunang.

Indah sekali kalau dia ingat-ingat. Dia mengaku ingin kembali ke sini lagi namun suatu saat nanti. Tidak untuk saat ini, saat pelik dan penuh masalah yang sedang ia hadapi. Ia sebenarnya sangat menyukai kampung halamannya ini, namun ia terpaksa harus meninggalkannya karena hal fatal ini akibat pria perusak hidupnya itu. Aku mulai menikmati indahnya alam di sini, udara yang sejuk dan orang-orang ramah khas daerah sini.