Baixar aplicativo
7.78% Labirin (Dimensi Misteri) / Chapter 19: Sahabat kecil

Capítulo 19: Sahabat kecil

Waktu menunjukkan pukul enam sore, meskipun waktu sudah menunjukkan pukul enam tidak membuat Yuki dan Yama mengurungkan niatnya untuk pergi ke toko buku yang ada di kota tinggal mereka di kota Higashine, mereka tidak perlu menggunakan bis maupun taksi, karena kebetulan hari itu Yama meminta dirinya untuk dijemput oleh Paman Keto, sang supir pribadi milik Yama sendiri. Ia mengusulkan itu sendiri agar dirinya dan juga Yuki bisa bersantai mencari buku dan tidak terburu-buru untuk pulang karena harus mengejar jadwal bis terakhir.

Jangan salahkan semuanya, hal itu bisa Yama lakukan karena Yama merupakan anak yang paling beruntung, karena kedua orang tuanya merupakan pekerja keras yang cukup sukses, sang Ayah bekerja sebagai CEO di salah satu perusahaan ternama di Tokyo, dan sang Ibu merupakan seorang pengusaha di bidang Desain dan pakaian yang juga terkenal di Higashine. Yang pada akhirnya menjadikan Yama sebagai seseorang yang memiliki sebutan 'anak orang kaya' atau 'anak yang beruntung' dari teman-teman sebayanya.

Hal itu bisa dilihat dengan bukti yang jelas, ia meminta supir pribadinya untuk menjemput mereka agar ia dan juga sahabat kecilnya Yuki, bisa bersantai tanpa harus mengejar bis.

"Seharusnya kau tidak perlu meminta Paman Keto untuk menjemput kita, Yama." ucap Yuki sambil berjalan menuju parkiran sekolah untuk kemudian masuk ke dalam mobil pribadi milik Yama,

Mendengar hal itu, Yama pun menoleh menatapnya dan kemudian bertanya, "Kenapa?? apakah kau malu karenanya? Lagi pula baru kali ini saja aku meminta Paman Keto untuk menjemput kita kemari." jelas Yama seraya bertanya kepada Yuki, dirinya pun masuk ke dalam mobil bersamaan dengan Yuki.

"Hanya saja, kau akan terlihat seperti orang yang sombong." ucap Yuki kepada Yama, dan dari nada yang dikeluarkan oleh Yuki, Yama tahu jika Yuki mengkhawatirkan dirinya di bully oleh teman-temannya, dan akhirnya Yama pun mengangguk mengerti akan hal itu,

"Baiklah … aku tidak akan meminta Paman Keto lagi untuk menjemput nanti … dan biarkan kali ini yang terakhir aku membawanya ke sekolah, Yakan Paman??" ucap Yama kepada Paman Keto yang kini menjalankan mobilnya dan terkejut mendengar hal itu,

"Apa?? apakah tuan muda akan memecat saya?!" tanya Paman Keto dengan panik kepada Yama, mendengar pertanyaan itu membuat Yama tertawa mendengarnya dan menggelengkan kepala untuk menjawabnya,

"Hahaha … bukan, bukan … aku hanya tidak akan memintamu untuk menjemputku lagi ke sekolah, Paman." ucap Yama kepada Paman Keto, membuat sang supir pun menghela napasnya dengan tenang seraya berucap,

"Ah … aku pikir anda akan memecat saya, tapi … bukankah wajar saja jika anda memerlukan saya seperti hari ini tuan muda?? tapi mungkin lain kali, jika anda tidak ingin di cap sebagai orang sombong, saya akan memarkirkan mobilnya di samping sekolah saja." ucap Paman Keto kepada Yama yang kini mengangguk mengiakan hal itu dan membuat Yuki tersenyum karenanya.

"Oh! Sekarang, anda ingin ke mana tuan muda?" tanya Paman Keto kepada Yama, mendengar pertanyaan itu membuat Yama menoleh menatap Yuki dan memanggilnya,

"Yuki." panggil Yama, dan karenanya Yuki pun segera berucap ke mana tujuan mereka saat ini,

"Toko buku Tsutaya, Paman." ucap Yuki kepada Paman Keto, mendengar hal itu Paman Keto pun menganggukkan kepalanya untuk menanggapi hal itu, dan mobil pun dilajukan menuju toko buku yang mereka maksud.

Hanya menempuh perjalanan tujuh koma empat kilometer dan membutuhkan waktu sebelas menit saja menggunakan mobil dan melewati jalur yang tercepat, sebelum akhirnya Yama dan Yuki sampai di toko buku Tsutaya.

"Paman Keto, Arigatou (terima kasih) atas tumpangannya!" ucap Yuki kepada Paman Keto yang kini tersenyum dan menganggukkan kepalanya,

"Terima kasih Paman, Selanjutnya aku dan Yuki akan berjalan kaki untuk pulang, anda bisa pergi ke rumah terlebih dahulu." ucap Yama kepada Paman Keto yang kini mengangguk mengiakan hal tersebut,

Yama tidak pernah bersikap sombong dan tengil. Yama memiliki sifat yang mudah bergaul dengan siapa saja dan memiliki sikap juga sifat yang dermawan. Semua sifat dan sikap dari Yama, menjadikan dirinya terlihat sebagai anak lelaki sempurna yang beruntung.

"Hai (baik) tuan muda." ucap Paman Keto sebelum akhirnya ia melajukan mobilnya untuk pergi dari sana.

"Ayo!" ajak Yuki kepada Yama yang kini menganggukkan kepalanya dan masuk ke dalam toko buku tersebut.

Banyak sekali buku yang di jajakan, membuat Yama dan Yuki senang melihat dan berburu buku yang hendak mereka cari. Pandangan Yama saat ini menoleh menelusuri beberapa buku komik yang terpampang dan tersusun dengan rapih di rak-rak yang sudah tersusun dengan rapi, ia berusaha mencari apa yang membuatnya tertarik dan ingin membacanya.

"Yama!" panggilan yang dilontarkan oleh Yuki saat itu pun membuat dirinya menoleh menatap Yuki yang kini memberikan sebuah buku komik dengan judul seven-ghost, dan itu adalah komik dengan edisi yang dicari oleh Yama selama ini.

"Oh?! dari mana Yuki mendapatkannya?" tanya Yama kepada Yuki, dengan senang Yama mengambil buku komik tersebut dan mulai membacanya,

"Sudut rak sana! Aku rasa hanya ini yang tersisa darinya" jawab Yuki kepada Yama yang kini menganggukkan kepala menanggapi hal itu,

"Arigatou, Yuki (terima kasih Yuki)." ucap Yama kepada Yuki yang kini tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Apakah kamu sudah menemukan buku yang di cari, Yuki?" tanya Yama kepada Yuki yang menggelengkan kepalanya menanggapi hal itu, "Beritahu aku, buku mana yang kau cari … aku akan membantumu untuk mencarinya" sambung Yama kepada Yuki yang pada akhirnya membuat Yuki terlihat sangat senang.

Keduanya berburu buku bersama, dan kemudian membeli beberapa snack untuk mereka santap dan kemudian berjalan berdua menuju ke rumah mereka, jarak yang mereka tempuh tidaklah jauh, dan karenanya mereka bisa berjalan santai menuju rumah Yuki.

"Yama!" panggil Yuki di sampingnya, mendengar panggilan dari Yuki membuat Yama yang tengah berjalan beriringan dengan Yuki pun menoleh menatap dirinya yang berada tepat di sisi kanannya,

"Ya?" tanya Yama kepada Yuki,

"Setelah lulus … kemana kau akan bersekolah?" tanya Yuki menanyakan rencana besar Yama untuk ke depannya, rencana mengenao sekolah mana yang akan dia tuju setelah ini, san hal itu membuat Yama menghembuskan napasnya untuk berpikir sejenak.

"Um … entah lah, aku belum memikirkannya dengan matang, bagaimana denganmu sendiri Yuki?? kemana kau akan masuk?" ucap Yama berbalik bertanya kepada Yuki, dan pertanyaan itu membuat Yuki berpikir sejenak dan kemudian berucap,

"Sekolah menengah atas Nihon University Yamagata Senior high school atau Sagae High school, aku akan memilih salah satu di antara keduanya." jawab Yuki kepada Yama, mendengar jawaban Yuki, Yama pun menganggukkan kepalanya menanggapi hal itu,

"Yah, … kedua sekolah itu memang cocok untukmu." gumam Yama kepada Yuki yang kini tersenyum dan menganggukkan kepalanya, "Wah … aku tidak seperti Yuki ya … aku belum memikirkan sekolah mana yang akan aku pilih nantinya" sambung Yama kepada Yuki yang kini menoleh dan menghadapkan tubuhnya ke arah Yama seraya berucap,

"Kalau begitu ikutlah denganku!! ayo kita bersekolah di Sagae!" ajak Yuki kepada Yama yang tersenyum dan kemudian berucap,

"Aku akan memikirkannya lagi nanti." ucap Yama kepada Yuki yang terlihat cukup tidak suka dengan jawaban Yama yang seperti itu. "Sudah sampai!" ucap Yama kepada Yuki, dan karenanya Yuki pun tersenyum lagi dan kemudian berjalan untuk masuk ke dalam rumahnya,

"Yama Arigatou, sampai jumpa besok!" ucap Yuki kepada Yama.

Yama menganggukkan kepalanya dan melambaikan tangan sebelum akhirnya dirinya pun kembali berjalan untuk pulang ke rumahnya yang jaraknya berdekatan dengan rumah Yuki.


Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C19
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login