Eva tidak berani membalas perkataan suaminya kembali. Ia diam dan pasrah akan keadaan. Dirinya sudah tidak tahu lagi kesalahan apa yang telah ia perbuat malah berdampak tidak baik. Hilman melajukan mobilnya menuju ke arah yang berbeda dari sebelumnya. Membuat Eva semakin bingung karena arah yang mereka tuju adalah arah ke atas. Sementara yang mereka lalui barusan adalah arah ke bawah.
"Mas ... nanti kalau kita salah lagi, kamu jangan marahin aku, yah," pinta Eva lirih. Masih takut kalau sampai salah lagi. Tapi dalam hatinya ia berdoa agar tidak ada kesalahan lagi kali ini.
"Ya nggak akan salah lah, Sayang. Kita akan segera menjemput Laila. Kalaupun salah, ya salahkan saja maps yang tidak ada gunanya itu!" geram Hilman.
Semakin ke sini bukan membuat Eva tenang. Ia kembali menutup matanya untuk menahan rasa bersalah yang semakin meningkat. Ia tidak tahu nanti bagaimana. Mulai keluar keringat dingin dari wajahnya karena saking khawatirnya.