Dalam perjalanan pulang, Hilman tidak langsung mengajak Laila pulang. Malam hari seperti ini, tidak akan disia-siakan. Hilman membawa Laila untuk melihat lampu-lampu yang terang benderang di sisi jalanan desa yang ramai saat malam itu.
"Kamu nggak ngajak aku pulang?" tanya Laila karena saat ini mereka tidak sedang dalam perjalanan pulang. Jalan yang dilalui pun bukan ke arah jalan pulang.
"Apalah salahnya kalau kita jalan-jalan malam. Apakah kamu tidak setuju?" Hilman melihat Laila dari kaca spion. Nampak Laila diam tanpa ekspresi.
"Nggak ada yang salah, sih. Hehehe ... ya sudah, Mas. Yang penting kamu ngajak aku jalan-jalan." Laila malah senang kalau diajak jalan-jalan. Apalagi berada di atas motor, ia merasa senang.
Laila merentangkan tangannya, membiarkan angin menerpa telapak tangannya yang sudah terasa sejuk. Laila kemudian kembali berpegangan pada Hilman karena tiba-tiba Hilman memberhentikan sepeda motornya.