Semesta begitu kejam dan dengan mudahnya mematahkan berbagai perasaan. Ketika bahagia datang maka ia selalu mengingatkan lagi tentang luka. Pahitnya kehidupan harus ditelan paksa dan meyakinkan bahwa semua ini fakta.
Sepasang mata coklat itu kembali memejamkan matanya dan terbuka perlahan. Dadanya masih sesak menyimpan sejuta rasa. Rasa abstrak yang tidak bisa untuk didefinisikan. Rasa itu terlalu rumit. Gadis itu tak bisa mengatakan 'aku bahagia' 'aku menyesal' 'aku sedih' 'aku takut' semuanya bercampur menjadi satu.