Sebulan telah ku jalani sehingga aku sampai pada akhir penantianku. Aku telah dibunuh rindu yang kuat dengan Alex. Alex akan pulang sebentar lagi. Dia akan sampai di bandara sebentar lagi. Dia akan membawakanku sejuta harapan yang ku tunggu. Aku masih setia. Aku menghubungi Alex yang dengan cepat.
"Halo!" jawab Alex dari seberang sana.
"Halo! Alex! Kamu sudah sampai di bandara belum?" kataku cepat.
"Udah, San! Emang kenapa?" tanyanya dengan logat lain.
"Nggak apa-apa. Aku mau jemput kamu dan aku sangat merindukanmu,"kataku dengan sedikit berharap.
"Oh, iya deh! Aku tunggu ya. Aku satu jam lagi baru berangkat ke rumah. Aku sedang menunggu Marry yang juga aku bawa ke Indonesia sebagai ganti aku yang sudah berkunjung ke negaranya,"kata Alex.
"Hmm… gitu! Oke deh! Aku berangkat ya!" kataku mulai beranjak dari kursi depan teras rumah.
"Iya!" jawab Alex singkat.