Baixar aplicativo
5.8% Terjebak Pernikahan Mr. Arrogant / Chapter 13: Terpeleset

Capítulo 13: Terpeleset

Ia tidak sengaja menabrak seorang pria sampai mereka berdua terjatuh. Sheila yang memang sudah mabuk hingga akhirnya kehilangan kesadarannya sampai membuat pria itu kebingungan harus berbuat apa. Hingga akhirnya pria itu yang bernama Darrel pun terpaksa untuk mencoba mengerakkan tubuh Sheila agar dirinya terbangun.

"Hey! Sadarlah, Nona. Bangun ... ya ampun .... Bagaimana caranya ini? Aku juga tidak mungkin membiarkan seorang wanita tergelatak di sini apalagi dalam keadaan tidak sadarkan diri bisa-bisa orang lain akan berbuat sesuatu dengannya. Ah sudahlah sebaiknya aku bawakan dia pulang," gumam Darrel.

Hingga akhirnya Darrel memutuskan untuk membawa pulang gadis itu ke rumahnya. Tepat sekali dirinya hanya tinggal sendirian lantaran ia memang ingin hidup mandiri.

Tiba di apartemen miliknya Darrel langsung menggendong Sheila untuk di bawa masuk kedalam rumahnya.

"Ini cewek badan kurus, tapi pas diangkat berat banget sama dosa," omel Darrel sambil membopong tubuhnya Sheila.

Tiba di kamar ia langsung menidurkan tubuh wanita itu. Lalu dirinya memanggil seorang pelayan untuk menggantikan pakaian wanita itu dengan pakaian miliknya sebab tidak ada pakaian perempuan di tempatnya berada.

Di sisi lain. Daniel baru saja sampai di kediaman miliknya. Ia mengetuk pintu cukup lama. Berkali-kali, tapi sayangnya tidak ada orang yang mau membukanya. Hingga akhirnya Daniel pun bergegas pergi kearah samping kediaman. Ia lalu melemparkan batu kearah kamar milik Queen. Sampai kaca pecah dan nyaris saja batu itu mengenai Queen yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Betapa terkejutnya Queen di saat mendengar sesuatu yang pecah. Sampai ia melihat batu yang tiba-tiba ada di dalam kamarnya. Ia pun mengambil batu tersebut. Lalu bergumam.

"Siapa yang melempar batu tengah malam seperti ini? Apa mungkin itu pencuri? Tapi, jika memang pencuri pasti dia tidak akan melempar batu bisa-bisa orang lain terjaga. Atau jangan-jangan ada mahkluk halus? Ya ampun jika itu benar aku harus bagaimana?" Queen cemas hingga membuat dirinya tidak bisa berpikir jernih. Lalu dirinya mondar-mandir untuk mencari jawaban. Ingin melihat keluar, tapi rasa takut yang justru ada dalam dirinya.

"Queen ... Queen!" Sebuah suara berasal dari luar. Queen yang sedang berjalan tidak karuan tiba-tiba terdiam.

Ia masih merasa takut, tapi rasa penasaran juga membuatnya ingin melihat keluar. Sampai akhirnya Queen berjalan pelan-pelan mendekati jendela kamarnya. Ia pun perlahan membuka tirai jendela lalu saat dirinya melihat tidak ada siapapun di sana.

"Duh ... kok jadi seram begini ya?" tanya Queen yang mulai ketakutan

Saat dirinya ingin kembali ketempat tidur. Queen kembali mendengar seseorang memanggil namanya hingga akhirnya ia lalu kemudian mendengar ucapan lain.

"Woy! Buka pintunya! Ini aku, Daniel!" teriak Daniel dari bawah balkon kamar milik Queen.

Mendengar ucapan itu sontak membuat Queen terkejut bahkan tidak menyangka jika itu tuannya. Dengan cepat Queen berlari menuju ke balkon kamar untuk memastikan bahwa itu Daniel ataupun bukan. Saat ia melihat betapa kagetnya Queen bahwa itu benar-benar Daniel.

Saat Queen menatap kearah Daniel, tatapan pria itu begitu mematikan bahkan membuat Queen sampai menelan ludahnya sendiri. Lalu dengan cepat Queen berlari, tapi tiba-tiba ia tidak sengaja terpeleset dari tangga tepat di tangga tengah. Hingga membuatnya kesakitan bahkan susah untuk bangkit.

"Duh ... sakit banget kakiku. Gimana caranya aku bisa buka pintu? Pasti Daniel udah capek nungguin. Ya ampun aku harus bisa bangkit meskipun kakiku kesakitan," gumam Queen di saat mencoba untuk bangun.

Perlahan-lahan mencoba untuk berdiri meskipun rasa sakit begitu menyiksa. Berpegangan di dinding agar dirinya tidak jatuh hingga akhirnya sampai di depan pintu untuk membuka pintu. Tapi, saat kunci pintu terbuka justru dari balik liar Daniel mendorong pintu tersebut dengan keras hingga menghantam tubuh Queen sampai Queen terpental.

Queen bahkan berteriak di saat kakinya yang sedang kesakitan justru tertekan. Ia ingin bangkit, namun tidak bisa. Daniel masuk ke dalam, saat itu pula Queen meminta pertolongan untuk membantunya. Tapi, Daniel tidak peduli. Ia bahkan melintas dengan hanya melirik kearah Queen.

Lalu Queen mencoba untuk perlahan berdiri, tapi sayangnya justru sekarang dirinya tidak bisa mengerakkan kakinya. Hingga akhirnya Queen pelan-pelan mencoba untuk menggeser pinggulnya. Namun, Daniel pun menoleh kebelakang, ia penasaran kenapa sejak tadi Queen begitu lama berjalan. Hingga akhirnya Daniel merasa kasihan lalu membopong tubuh Queen untuk di bawa masuk kedalam kamarnya.

Tiba di kamar, Daniel langsung mengambil minyak urut untuk melihat bagaimana keadaan kaki Queen. Sesudah mengoleskan, ia pun mengurutnya pelan-pelan walau di saat itu Queen terus berteriak menahan rasa sakit.

"Hey! Kenapa kakimu bisa seperti ini?" tanya Daniel sembari terus mengurutnya.

"Tadi sewaktu aku ingin membuka pintu aku lari-lari di tangga terus akhirnya jatuh deh," jawab Queen dengan lemas.

"Makanya kalau jalan itu lihat-lihat jangan lari-lari jadikan sekarang nyusahin orang. Gimana kalau nanti lama sembuh? Bentar lagi kita bakalan nikah," ucap Daniel yang masih fokus dengan kaki Queen tanpa melirik kearah gadis itu.

"Iya maaf lain kali aku bakal hati-hati," sahut Queen.

'Walaupun kita harus menikah, tapi aku tidak yakin pernikahan ini akan berjalan mulus pasti kamu terus menyiksaku meskipun sekarang aku telah menyadari jika aku mulai menaruh hati padamu, Daniel. Andai saja kamu tahu,' batin Queen sembari menatap wajah Daniel yang masih fokus dengan kakinya.

Di saat pula Daniel mengetahui jika dirinya sedang ditatap. Ia menguatkan tekanan tangannya hingga Queen berteriak. Lalu Daniel melepaskan pijatan itu.

"Ngapain kamu liatin aku? Suka ya, ngaku aja deh. Aku emang tampan jadi pasti semua wanita akan terpesona dengan ketampanan ku," tanya Daniel lalu bersikap sombong diri.

Queen justru menggelengkan kepalanya. "Tidak! Aku tidak menatapmu karena ketampanan mu itu. Hanya saja aku penasaran, Tuan. Kenapa sekarang kamu mengobati ku? Bukankah kamu lebih senang aku seperti ini?"

"Karena kita akan menikah jadi aku tidak bisa menikahimu dengan keadaan seperti ini bisa-bisa kamu malu-maluin. Oh ya malam ini kamu bisa tidur di ranjang milikku karena aku terlalu lelah jika harus mengantar mu ke kamar yang lain. Tapi, ingat jangan menyentuh ketampanan ku," ancam Daniel sembari menunjuk kearah Queen.

'Siapa juga yang mau menyentuhmu. Dasar terlalu percaya diri. Jika aku bisa lepas maka aku memilih untuk lepas meskipun aku harus melupakan semua rasa ini walau aku tahu itu sangat sulit,' batin Queen.

"Tenang saja aku tidak berbuat apa-apa apalagi kakiku sedang kesakitan. Oh ya, Tuan. Bukankah tadi kamu mengatakan kalau tidak perlu membuka pintu lagi jika sudah sampai jam satu malam. Jadi kenapa tuan pulang lagi padahal sudah lewat jam satu?" tanya Queen dengan raut wajah polos.

"Apa kamu tuan rumah di sini? Mau aku pulang atau tidak itu urusanku bukan urusanmu. Lagipula aku lebih nyaman tidur di rumahku sendiri ketimbang di luar," sahut Daniel sembari memberikan tatapan tajam.

"Ma-maaf, Tuan. Aku hanya bertanya dan tidak ada maksud lain," ucap Queen sambil menundukkan kepalanya lalu berbalik kearah lain untuk tidur.


Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C13
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login