Setelah melihat kedatangan Cinta kini, Mentari menjadi yakin jika kematian Fanya dan luka di tubuh Ane itu ada hubungannya dengan Cinta.
Cinta tersenyum tipis melihat Mentari, lalu dia kembali lenyap dari hadapan Mentari.
Dan seketika Mentari merasa pusing. Mendadak perutnya menjadi mual.
"Kepalaku pusing sekali," tukas Mentari.
"Loh kenapa, Tari? Kamu sakit?" tanya Alvin.
Mentari menggelengkan kepalanya, "Enggak, kok aku hanya sedikit pusing, mungkin karna semalam aku tidak bisa tidur," Ujar Mentari.
"Owh, yasudah kalau begitu kamu duduk aja Mentari," tukas Alvin.
Dan Alvin membantu Mentari duduk, sedangkan Laras tampak tersenyum melihat tingkah kedua temannya.
Sambil geleng-geleng kepala dia berkata, "Wah, padahal sudah sedekat itu, tapi kok gak jadian aja ya?" gumamnya.
"Ada apa ya, Nak Laras?" tanya ayahnya Ane.
"Eh, gak ada apa-apa kok, Om," jawab Laras.
***
Sepang menengok Ane, Alvin mengantarkan Mentari ke rumahnya.