"Sudahlah, Ma. Dia itu sudah sering menyusahkan kita, dia juga sering membuat Mama menangis, papa sakit, dan bahkan dia juga sudah membunuh Cinta." Pungkas Alvin.
"Apa?!"
"Iya, Ma. Tadinya Vero ingin merahasiakannya, tapi Vero pikir, Mama ini sudah terluka, jadi sekalian saja, dari pada suatu saat Mama akan tahu dan terluka lagi." Jelas Vero.
"Astaga! Rahasia buruk apalagi ini?! Bukankah Cinta adalah gadis bi—"
"Iya, Ma. Cinta adalah pacar Vero saat SMA. Dan waktu itu Mama, Papa dan juga Fanya menentang bubungan kami," pungkas Vero.
"Vero, ma-maaf ya soal itu," tukas Sarah dengan wajah yang penuh sesal.
"Iya, Ma. Walau Mama dan Papa pernah menentang hubungan kami, Vero tetap tidak membenci kalian. Tapi hati Vero akan terus membenci Fanya, karna Fanya sudah tega membunuh Cinta," ujar Vero.
"Ya, Tuhan. Kenapa ini semua bisa terjadi?" Sarah tampak memijat lembut keningnya sendiri.