Capítulo 212: Patah hati untuk yang kedua kali

Sultan, Damian, dan anak buahnya berdiri di tepi hutan. Hutan pinus itu semakin sulit dilewati oleh kendaraan roda empat. Tidak seperti tiga tahun yang lalu, saat Damian masuk ke hutan itu untuk mencari Julia.

Pohon pinus semakin rapat menutup jalan. Tidak ada cara lain yang bisa mereka tempuh selain berjalan kaki. Tiga tahun lalu, kendaraan roda empat masih sanggup untuk masuk seperempat dari kedalaman hutan itu.

Baru dua langkah berjalan masuk, salah satu dari anak buahnya menginjak ranting yang ternyata adalah jebakan.

"Merunduk!"

Sebuah batang pohon pinus besar, tergantung dan hampir saja menghantam mereka. Batang pohon itu mengayun kesana kemari, membuat mereka sulit untuk bangun. Sultan memerintahkan mereka bergerak merayap, menjauh dari ayunan batang pohon pinus.

Setelah berada jauh dari batang pohon yang berayun, mereka pun berdiri. Salah satu dari mereka melangkah mengikuti arah tali yang mengikat batang pohon itu, lalu memutus talinya. Mereka melanjutkan perjalanan.