Baixar aplicativo
92.59% AKU BUKAN WONDER WOMAN / Chapter 25: BAB 25. STANDARAN HATI

Capítulo 25: BAB 25. STANDARAN HATI

( AKU BUKAN WONDER WOMAN)

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Kini sudah saatnya untuk diriku menjaga batasan jarak berteman dan berkomunikasi dengan Nathan. Karena aku tak mau di cap cewek yang kegatelan ataupun cewek yang murahan. Seperti yang di ucapkan Pharsa saat di sekolah tadi.

" Terimakasih ya khufra sudah sangat menghibur dan mengerti aku" Ujarku sambil berbisik lirih di telinga khufra.

" Ya sama-sama Ruby. Aku melakukan hal ini karena aku tahu siapa kamu. Dan pasti kena mental kalo aku di posisi kamu. Aku akan selalu melindungi kamu dan menghibur kamu saat susah dan sedih ya" ujar khufra sambil menikmati makanan.

" Sekarang aku akan menuruti perintah kamu. Aku sadar jika selama ini aku bandel dan gak mau mendengarkan semua nasihat dari kamu. Aku sangat menyesal." Ujarku menyesali kejadian hari ini.

" Ya begitulah. Penyesalan memang selalu datang di akhir peristiwa. Namun setidaknya kamu tidak bertindak lebih jauh hubungan kamu dengan Nathan. Soalnya setahu aku Pharsa itu orangnya sangat cemburuan. Kalo kamu dan Nathan ada hubungan spesial. Pharsa bisa melakukan hal yang lebih kejam dan nekat lagi" ujar khufra menjelaskan.

" Tidak lah khufra. Aku tak sebodoh itu. Aku juga tahu kalo Pharsa sangat cemburuan dan overprotektif dengan Nathan. Soalnya Nathan suka curhat sama aku soal kelakuan buruk Pharsa" Ujarku memberitahu.

" Hah?! Seriusan nih?! Nathan suka curhat sama kamu?! Kok bisa ya?! Padahal kan Nathan terkenal sebagai orang yang tak punya sahabat apalagi temen dekat. Tapi kok mau ya curhat sama kamu Ruby?! Atau jangan-jangan Nathan menaruh hati sama kamu?!" ujar khufra keceplosan.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Usai aku makan bersama dengan khufra di daerah puncak. Kami berfoto selfie untuk kamu abadikan di akun media sosial kami. Bahwa kami pernah makan enak disana. dan menikmati pemandangan yang indah meskipun kami harus menjalani hari yang tak indah.

" Hahaha.. jangan ngadi-ngadi deh kamu khufra?! Mana mungkin Nathan menaruh hati sama cewek biasa kaya aku. Sedangkan Pharsa jauh lebih berkualitas dan menarik di bandingkan aku" Ujarku merendahkan diri.

" Ya terkadang sebagai seorang cowok gak pernah memandang hal itu. Yang terpenting itu rasa nyaman" ujar khufra berkomentar.

" Ayo kita berfoto khufra. Mumpung di tempat yang indah dan bagus ini?!" Ujarku sambil mengarahkan kamera handphone di hadapan kami.

" Kok kamu Seneng banget sih berfoto kalo ke tempat yang bagus dan indah?!" ujar khufra bertanya kepada aku.

" Ya jelas lah pasti senang. Aku bisa pamer ke semua orang yang berteman di media sosial. Kalo aku itu happy karena jalan sama kamu khufra" Ujarku sambil menyeringai lebar.

" Hehehe.. emang kalo posting di media sosial. Pasti banyak yang berkomentar ya?!" ujar khufra meledek aku.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Dalam perjalanan menuju rumahku. Sebelumnya khufra membeli oleh-oleh untuk orangtuaku dan juga untuk orangtuanya. Aku merasa sangat senang dan bahagia banget hari ini karena khufra telah mengobati rasa sakit hati dan kecewa aku terhadap perlakuan buruk Pharsa dan Nathan di sekolah.

" Nanti beli oleh-oleh dulu ya buat ayah dan ibuku. Agar mereka tidak khawatir kalo aku pulang malam" Ujarku menjelaskan.

" Siap. Nanti aku juga mau beli oleh-oleh juga ah. " ujar khufra memberitahu.

" Lah kok kamu juga ikutan pengen beli oleh-oleh sih?! Bukannya orang tua kamu sedang pergi keluar kota?!" Ujarku bertanya kepada Khufra.

" Ya memang orangtuaku pergi keluar kota. Tapi apa salah jika aku membeli oleh-oleh untuk diriku sendiri?! ujar khufra memelas.

" Ya enggak masalah juga sih. Kalo kamu membeli oleh-oleh buat kamu sendiri. Karena itu hak kamu juga" Ujarku tersenyum.

" Terimakasih banyak ya Ruby. Kata-kata yang keluar dari mulut kamu sangat bikin aku tersenyum" ujar khufra memberikan senyuman kepada aku.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Sesampainya di rumah. Ayah dan ibuku tak ada di rumah. Dan akupun mengecek ponsel handphone aku. Ternyata ayahku memberitahu bahwa tak pulang karena menginap di rumah saudara. Aku merasa sedikit lega dan tak khawatir dengan keberadaan ayah dan ibuku.

" Akhirnya sampai juga ya di rumah kamu. Pegel banget bawa motor ninja dari puncak Bogor ke rumah kamu. Apalagi tadi kamu juga pelor( tidur) saat di perjalanan. Bikin beban jadi berat. Untunglah gak jatoh ya saat mengendarai motor nya" ujar khufra meledek aku.

" Hahaha.. jangan begitu dong khufra!! Aku jadi malu nih" Ujarku cemberut sambil manyunkan bibir di depan khufra.

" Wkwkkwk.. aku ngomong begini agar kamu sadar dan peka bahwa kalo kamu itu tidur saat di perjalanan bikin pundak dan punggung aku jadi sakit" ujar khufra makin menyindir aku.

" Ya udah aku minta maaf deh. Lain kali kalo kesana bawa mobil pribadi ya. Biar kalo aku tidur kan bersandar ke kursi. Bukan ke pundak kamu apalagi punggung kamu" Ujarku kesal.

" Hahaha.. gitu aja ngambek. Gak seru ah Ruby!! Kan aku hanya bercanda" ujar khufra tertawa terbahak-bahak.

" Tapi bercanda juga ada batasnya!! Gak kelewatan begini" Ujarku masih kesal.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-;

Khufra berpamitan kepada aku sambil memberikan oleh oleh yang kamu beli tadi di puncak, Bogor. Khufra meninggalkan rumahku dengan mengendarai motor nya. Sedangkan aku langsung menutup pintu serta mengunci pintu rumah. Takut ada maling atau pencuri yang masuk atau datang ke rumah aku. Apalagi aku sendirian di rumah.

" Assalamualaikum ayah dan ibu. Aku pulang nih" Ujarku sambil membuka pintu rumahku.

" Seperti nya sepi banget ya?! Jangan-jangan ayah dan ibu kamu sedang pergi" ujar khufra menerka-nerka.

" Coba aku hubungi mereka dulu. Eh bentar kok ini ada pesan dari ayah nih di WhatsApp. Ayah bilang gak pulang hari ini karena nginep di rumah saudara" Ujarku sambil membaca WhatsApp dari ayahku.

" Owh begitu. Ya udah. Kamu gak usah khawatir lagi sama ayah dan ibu kamu. Ya udah kamu istirahat sana. Aku pamit ya. Besok aku anterin kamu buat tanding basket" ujar khufra berpamitan.

" Ya makasih ya khufra. Kamu hati-hati di jalan ya" Ujarku sambil menemani khufra sampai gerbang rumah.

" Ya sama-sama Ruby. Semangat ya buat pertandingan basket besok. Aku yakin kamu dan team basket kamu akan menang mewakili sekolah kita lagi" ujar khufra sambil pergi meninggalkan rumah aku.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Aku berganti baju dan mandi. Sebelum tidur. aku melihat handphone. Ternyata Nathan mengirimkan pesan ke WhatsApp nomer handphone aku. Nathan meminta maaf atas kejadian hari ini. Berusaha untuk membuat aku untuk jadi temannya lagi. Dan bilang bahwa kejadian hari ini semata karena tak ingin Pharsa memahaminya dan mencurigai aku dan Nathan. Namun aku hanya membacanya tanpa membalas pesan WhatsApp dari Nathan.


PENSAMENTOS DOS CRIADORES
Ari_Fauziah Ari_Fauziah

" Hah?! Seriusan nih?! Nathan suka curhat sama kamu?! Kok bisa ya?! Padahal kan Nathan terkenal sebagai orang yang tak punya sahabat apalagi temen dekat. Tapi kok mau ya curhat sama kamu Ruby?! Atau jangan-jangan Nathan menaruh hati sama kamu?!" ujar khufra keceplosan.

Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C25
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login