( AKU BUKAN WONDER WOMAN)
:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:
Akupun menjawab. Bahwa aku kangen jajan di kantin sekolah. Karena sudah lama sekali aku gak ke kantin. Semenjak ibuku membawakan bekal makanan kepada aku dan khufra.
" Nanti kamu ada les tambahan?! Atau ada latihan basket buat pertandingan sebentar lagi akan di adakan?!" tanya khufra perhatian.
" Kalo les tambahan sih hari ini gak ada. Tapi kalo latihan basket buat pertandingan ada. Hanya saja aku lagi gak mood dan kurang enak badan" Ujarku berbohong.
" Kamu sakit?! Apa yang sakit?! Apa kita ke klinik habis pulang sekolah?! Biar aku yang temani kamu ke klinik?!" ujar khufra sambil memegang dahiku untuk mengetahui apa aku sakit atau tidak.
" Iya aku merasa seperti badan aku masuk angin. Gak usahlah ke klinik. Sayang duitnya. Mendingan nanti pulang sekolah aku minta kerokin ibuku. Lalu minta di buatkan teh manis hangat dan langsung istirahat. Sore harinya juga sudah mendingan" Ujarku menjelaskan.
" Apa aku harus kasih tahu pelatih basket kamu bahwa kamu berhalangan hadir dalam kegiatan berlatih basket buat pertandingan?!" ujar khufra berpendapat.
" Makasih khufra atas perhatiannya. Aku sudah kasih kabar pelatih dan ketua grup basket kok. Jadi kamu gak usah cemas dan khawatir ya" Ujarku bercerita.
:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:
Lalu aku dan khufra menikmati lagi bekal makan siang dari ibuku. Namun hatiku merasa sedih dan kecewa dengan sikapnya Nathan saat kami berpapasan di kantin sekolah. Meskipun aku merasa sedih namun aku tak berani curhat ke khufra. Pasti nanti aku di ledekin.
" Ya kalo kamu sudah kasih kabar ke pelatih dan ketua grup basket kamu itu kabar yang bagus. Terus aku bisa bantu apa nih?!" ujar khufra penasaran.
" Kamu bantu doa aja ya. Semoga aku lekas sembuh dan bisa ikut pertandingan basket mewakili sekolah. Doakan aku juga agar bisa menjadi pemenang" Ujarku memberitahu.
" Aamiin.. aku selalu doakan yang terbaik untuk kamu dan kehidupan keluarga kamu" ujar khufra memberitahu.
" Makasih ya khufra atas ucapan dan doanya. kamu memang sahabat yang perhatian, pengerjaan dan tulus sayang sama aku dan kedua orangtuaku" Ujarku berurai air mata.
" Lah kok kamu malah jadi nangis Begitu sih?! Aku kan mendoakan agar kamu dan keluarga kamu hidup jauh lebih baik dan berkecukupan. Bukan mendoakan yang buruk" ujar khufra bingung.
" Huhuhuhu.. maafkan aku. Aku tak sengaja menangis soalnya aku merasa senang dan bahagia karena aku memiliki sahabat seperti kamu khufra. Yang selalu ada buat aku dan selalu bersama aku dalam susah dan senang" Ujarku menjelaskan.
:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:
Aku simpan rapat-rapat rasa sedih dan kecewa aku dalam hatiku. Biar hanya aku saja yang tahu dan merasakan nya. Aku merasa aneh dan heran juga dengan sikap Nathan. Kini aku mempelajari tentang sifatnya Nathan. Jika tak dalam keramaian Nathan sangat ramah. Namun bila dalam keramaian Nathan jadi cuek dan dingin terhadap aku.
" Aku juga senang bisa kenal,dekat dan akrab dengan kamu Ruby sampai saat ini. Semoga hubungan kita langgeng ya" ujar khufra memberitahu.
" Wkkwkwk.. langgeng?! Udah kaya orang pacaran aja sih ngomong nya" Ujarku meledek khufra.
"Emangnya kata langgeng itu hanya untuk pacaran saja ya?! Dalam berteman dan berumah tangga juga bisa. Jadi konotasi katanya jangan di artikan dalam kata yang sempit dong" ujar khufra menjelaskan.
" Hahaha.. aku hanya bercanda khufra. Jangan di bawa seriusan dong" Ujarku meledek khufra.
" Hahaha.. untungnya hari ini mood aku sedang baik. Gak lagi bad mood karena siomay dan batagor yang kamu belikan. Kalo aku bad mood jangan harap kamu Ruby bisa dapat maaf dari aku" ujar khufra memberikan alasan.
" Hehehe.. jadi berkat siomay dan batagor ya penyelamat aku hari ini" Ujarku sambil tersenyum.
:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:
Mungkin ini yang seringkali khufra omongin terhadap aku bahwa jangan berharap pada laki-laki yang terkenal dan jadi pusat perhatian banyak cewek di sekolah. Karena biasanya akan cenderung agak sombong atau malah bahkan bisa jadi fuck boy.
" Niatnya kalo kamu gak sakit sih. Aku mau ngajakin kamu nonton bioskop soalnya aku mau nonton Spiderman dan Kingsman di bioskop. Tapi malah kamu sakit. Ya udah di pending dulu deh nungguin kamu sehat kembali" ujar khufra memberitahu kepada aku.
" Apa?! Kamu mau mengajak aku nonton Spiderman dan Kingsman?! Aku mau banget?! " Ujarku merasa bersemangat.
" Lah katanya kamu lagi sakit. Kok malah mau di ajak nonton film ke bioskop sama aku sih?!" ujar khufra heran.
" Hahaha.. sebenarnya sih aku bukannya kurang sehat. Tapi aku lagi gak mood sih pengen latihan. Aku mau dong di ajak nonton film Spiderman dan Kingsman. Latihannya bisa besok" Ujarku menjelaskan.
" Wkwkkwk.. aku bisa nebak kok kalo kamu lagi males buat latihan. Kelihatan banget kalo tadi pas aku tanya. Jawaban kamu malesan banget" ujar khufra menyindir aku.
" Hehehe.. yah ketahuan dong aku kalo sedang bohong sama kamu khufra. Duh jadi gak enak hati. Bisa di baca pikiran nya sama kamu khufra" Ujarku malu sendiri.
:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-;
Aku menjadi bimbang dan ragu akan semua perhatian dari Nathan selama ini. Atau aku hanya di jadikan pelampiasan saja oleh Nathan karena Nathan sedang bertengkar dengan Pharsa, pacar nya.
"Aku kenal kamu dari kita masih kecil sampai sekarang. Sedikit banyak aku tahu sifat dan karakter kamu Ruby. Jadi sudah bisa pikiran kamu dong" ujar khufra memberitahu.
" Hehehe.. iya juga sih. Kamu kenal lama sama aku pasti sudah tahu karakter dan sifat kita masing-masing. " Ujarku memahami.
" Ya udah nanti pulang sekolah kita langsung ke bioskop. Tapi kamu ganti baju biasa dari rumah ya. Biar gak banyak di tanya oleh satpam mall nya" ujar khufra menjelaskan.
" Siap!! Kan setiap hari aku selalu bawa baju biasa dari rumah. Biar baju sekolah aku gak kotor" Ujarku memberitahu.
" Ketemu di parkiran motor sekolah ya. Atau mau ketemu di depan gerbang sekolah?!" tanya khufra penasaran.
" Ketemu di gerbang sekolah aja deh. Kalo di parkiran motor gak enak nanti banyak yang lihat kalo aku gak ikutan latihan basket" Ujarku sambil tersenyum.
:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:
Aku baru saja merasakan terbang ke langit karena sikap dan perhatian nya Nathan. Kini aku di jatuhkan dan di hempaskan oleh sikapnya Nathan yang dingin dan cuek terhadap aku.
" Kamu sakit?! Apa yang sakit?! Apa kita ke klinik habis pulang sekolah?! Biar aku yang temani kamu ke klinik?!" ujar khufra sambil memegang dahiku untuk mengetahui apa aku sakit atau tidak.