Sebenarnya James bukan tidak ingin memulai tapi James tidak ingin membuat Savira terluka dan terpaksa melakukan penguatan Karena James ingin melakukan hal tersebut dengan dasar sama-sama saling menginginkan karena Savira sangat berharga baginya .
"Baiklah Queen, jangan salah aku jika tidak bisa berhenti karena kamu yang telah memancing ku....," ucap James yang saat ini matanya mulai menjadi berwarna hitam gelap dan tidak ada campur warna lain yang menandakan jika James benar-benar dikuasai oleh napsunya.
"Aakh.... James aku sedang kepanasan mengapa kamu melempar ku keatas tempat tidur?" ucap Saviara dengan kesal dan berusaha untuk bangkit.
Tentu saja ranjang yang empuk tersebuat tidak membuat Savira terluka, lagi pula saat ini kekuatan Savira sudah lebih banyak setelah beberapa saat tadi meminum darah James.
James tidak menjawab ucapan Savira dan memeluk erat tubuh mungil istrinya dan menciumi seluruh wajah Savira, yang turun ke leher dengan memberikan banyak tanda disana.
"Tubuh mu sangat indah Queen dan seksi," ucap James yang tampaknya bersemangat melakukan apapun sesuai instingnya.
"Aaakh.... James....." ucap Savira saat James bermain di gunung kembarnya.
James menjadi semangkin semangat saat mendengar Savira mendesah, entah sejak kapan tubuh James telah polos sama seperti tubuh Savira yang saat ini tidak memakai sehelai benang pun.
Sebenarnya Savira juga tidak tau mengapa dirinya tiba-tiba mengeluarkan suara laknat seperti itu, tapi itu semua murni refleks tanpa sengaja terucap karena perlakuan James padanya.
"Mengapa kamu terus menghisap James... aku rasa aku belum memiliki air susu.. aakh..," ucap Savira.
"Kita buktikan saja nanti...," ucap James singkat dan kemudian melanjutkan kegiatannya.
James tersenyum manis saat merasakan jika ada sesuatu yang manis yang keluar dari puting payudara istrinya. Hal itu membuat James semangkin Takus untuk meminumnya.
"Aaakh.... James aku mau pipis." ucap Savira dengan polos.
"Disini saja," ucap James serak yang menatap wajahnya Savira dengan penuh napsu dan menyerang bibir seksi Savira dengan ciuman panas.
Savira hanya bisa pasrah meskipun bagi Savira ini adalah perbuatan yang memalukan, tapi sebisa memungkinkan Savira telah berusaha menanganinya sebelunya.
Ciuman James yang berguru panas dan menuntut dan membuat Savira terbuai. Walaupun Savira tidak berpengalaman sama sekali tapi Savira tetap berusaha membalas ciuman panas James dengan meniru apa yang telah James ajarkan padanya sebelunya.
Karena merasa jika saat ini istri hampir kehabisan oksigen James langsung saja, melanjutkan kegiatan menghisap salah satu gunung kembar Savira yang tampak mengoda karena membusing dihadapannya.
"Aaakh..... James... ah... aku mau pipis lagi...," ucap Savira yang kali ini sudah pelepasan sebanyak dua kali.
James semangkin bersemangat mendengar suara Savira yang begitu siksi di telinganya, tubuh Savira yang indah tersebut tentu membuat James menjadi terangasang dan merasang jika senjata pusaka nya sudah tidak sabar lagi untuk masuk ke sarungnya.
"Kamu terlihat sangat cantik dan begitu seksi saat ini Queen....," ucap James yang melihat istrinya tercinta begitu berkilau karena keringat yang membasahi seluruh tubuh Savira, seperti berlin dan tentunya sangat berharga begitulah Savira saat ini yang terlihat dihadapan James.
James akan memulai untuk penyatuan, saat ini James telah membuka kedua paha istrinya dengan lebar dan tentunya posisi James saat ini telah berada diatas Savira, seperti sebelumnya hanya saja kali ini James akan memulai permainan yang sebenarnya.
"Aaakh... James sakit...," ucap Savira yang sedikit kaget karena terasa sangat perih pada bagian intimnya, tentu saja karena bagian senjata pusaka James yang saat ini memaksa masuk ke bagian intimnya.
"Bersabarlah sayang, aku janji jika sakit ini tidak akan lama....," ucap James yang terus memasukan senjatanya masuk lebih dalam dengan perlahan.
"Aaakh..... James... aakh..... sakit milik mu terlalu besar dan panjang," ucap Savira yang saat ini telah meneteskan Air mata karena merasa bagian intimnya Sepertinya robek.
"Maafkan aku sayang," ucap James sambil menghapus air mata perempuan yang sangat dicintainya. James tersenyum senang saat melihat kebagian penyatuan tubuh mereka terdapat darah Savira yang mengalir yang bertanda jika James adalah orang pertama yang mengambil mahkotanya Savira.
"Ah.... James." ucap Savira yang mendesah saat James bergerak memeluk tubuhnya semangkin erat, tentu saja hal ini membuat senjata James menjadi tengelam semangkin dalam dalam tubuhnya.
"Kita akan memulai..," ucap James dengan bersemangat memompa senjatanya keluar masuk dari lubang kenikmatan milik istrinya.
"Aaakh..... James aku pipis lagi...," ucap Savira yang Bahakan telah pelepasan sebanyak tiga kali sedangkan James belum sama sekali.
James terus memompa lubang kenikmatan Istrinya tersebut dengan semangat yang terasa sengat menjepit miliknya yang berukuran cukup besar dan panjang seperti yang dikatakan oleh Savira sebelumnya.
Lubang kenikmatan Savira yang terasa mengurut dan menghimpit miliknya membuat James merasa nikmat dan bersemangat untuk terus memompa senja pustaka miliknya pada lubang kenikmatan milik Savira yang sangat sempit.
Walaupun sebelumnya James tidak berpengalaman soal berhubungan badan tapi semua itu tidak masalah karena James bisa mengikuti instingnya dan melakukan hubungan badan dengan Savira untuk pertama kalinya dengan begitu hangat dan memabukan.
"Ah... ah... James..., apakah ah.....kamu tidak merasa lelah...?" tanya Savira disela-sela desahannya karena James yang terus memompanya tampa henti.
Walaupun saat ini Savira sudah merasa tidak kesakitan dan malah merasakan begitulah nikmat dan memabukan tapi tetap saja Savira bisa merasakan lelah karena dalam tubuh Savira masih mengalir darah manusia yang lemah.
"Tidak ada kata lelah dalam hal ini Queen." ucap James yang terus memompa lubang kenikmatan milik Savira dengan lebih cepat.
"Ah.... ah.... James...." ucap Saviara yang sudah pelepasan untuk kesekian kalinya.
"Aaakh... Queen ku Savira....." ucap James yang akhirnya pelepasannya dan menyembuhkan benihnya yang banyak pada bagian intim Savira.
Saviara dapat merasakan jika tubuhnya atau tepatnya bagian intimnya seakan akan bertambah penuh, bukan hanya karena memiliki James yang besar dan yang membuat bagian intimnya penuh, tapi kali ini mungkin rahimnya juga penuh dengan benih milik James. Dan senjata milik James pun mulai sedikit mengecil didalam tubuh Savira.
Saviara mulai mengatur napas kembali setelah pelepasan yang kesekian kalinya, Savira menyangka jika permainan mereka yang sangat melelahkan ini telah berakhir sehingga membuat Savira memejamkan matanya karena merasa lelah.
"Aaah.... James.... bukan tadi telah selesai?" tanya Savira yang merasakan jika senjata pusaka James terasa aneh didalam bagian intimnya, James juga kembali menghisap putingnya dan senjata pusaka milik James yang anda dalam tubuh Saviara pun ternyata mulai mengembang menjadi lebih besar sehingga bagian intim Savira terasa benar-benar penuh.
"Itu baru ronde pertama Queen, mari kita mulai ronde kedua dan beberapa ronde selanjutnya." ucap James dengan serak. karena memang saat ini James sedang bergerak maju mundur memompa lubang kenikmatan Savira.
"Aaakh.... kamu memilik ku, Queen Savira...." ucap James yang akhirnya pelepasan kembali dan karena terlalu banyak benih James ditubuh Savira sehingga membuat sebangian bening itu tumpah keluar dari sela-sela penyatuan Mereka.
James yang melihat istrinya begitu kelelahan memberikan sedikit waktu untuk Savira istirahat dan mencabut senjatanya dari lubang kenikmatan milik istrinya.
"Aaakh... "ucap Savira yang sedikit kaget karena James mencabut senjatanya dengan cepat dan tentu hal ini menyebabkan ada sebagian cairan kental putih pada lubang kenikmatan Savira yang tumpah.
James pun menikmati menjilati lubang kenikmatan milik Savira itu dengan lidah dan beberapa kali menghisapnya bekas darah dari keperawatan Savira dan juga menghisap campuran dari cairan tubuh Savira dan miliknya dan tentu hal ini membaut Savira terangsang kembali dan mengeluarkan cairan tubuhnya yang sedikit becek tapi sekarang cepat James menghisap dan menelannya seperti menjilati dan memakan es krim di dunia manusia.
"Aah....ah..... James kamu tidak membiarkan aku.... ah.... untuk istirahat...," ucap Savira disela-sela desahannya dan napas yang tersengal-sengal.
James memberikan waktu untuk Savira benar-benar beristirahat selama beberapa menit dan kali ini Savira malah tidur memunggunginya tentu hal ini membuat James sedikit kesal karena James belum merasa puas.
"Aakh..... James....."ucap Savira kaget karena senjata James yang kembali memasuki lubang kenikmatan milik Savira dengan benar meskipun dari belakang.
"Bukan aku sudah bilang dari awal jangan salahkan aku jika Aku tidak akan berhenti sampai aku benar-benar merasa puas..." ucap James dengan semangat kembali memompa senja miliknya dalam lubang kenikmatan Savira.
James terus menerus memompa Savira dengan bermacam-macam gaya, dan beberapa kali membuat Savira yang telah setelah sadar menjerit karena merasakan nikmat bercinta pertama kali dengan James. Savira walaupun dalam keadaan setengah sadar karena terlalu lelah dan mengantuk dan membiarkan saja James melakukan apapun yang diinginkan oleh James sampai James merasa puas.
"Aku rasa sudah cukup, karena aku lebih suka melakukannya saat kamu terbangun Queen.... aku mencintaimu Queen... ku... Savira..." ucap James yang bersamaan dengan pelepasan kembali yang entah ke berapa kalinya. James juga membiarkan miliknya tetap tertanam dalam lubang kenikmatan Istrinya, James akan melanjutkan melakukan kegiatan panas mereka kembali setelah Savira terbangun.
James memejamkan matanya dan memeluk tubuh Savira yang sama polosnya dengan begitu erat dan tentu saja menyelimuti tubuh mereka berdua yang polos dengan kain kemudian James pergi tidur menyusul Savira.
Jangan lupa simpan keperpustakaan, komentar, review dan vote terimakasih.