Hal itu membuat Lupita terkesiap. Sepertinya wanita itu belum siap untuk ciuman Martin.
Ia jadi bertanya-tanya, apakah ciumannya terlalu keras atau terlalu cepat? Apa ia telah mengadukan giginya pada bibir Lupita? Atau jangan-jangan mulutnya bau?
Martin merasa canggung untuk beberapa detik dan tiba-tiba bibir mereka kembali bertemu. Di dalam ruangan, Cheryl sedang memainkan sebuah nada lagu romantis karya Maximus. Lagu itu begitu indah mengalun, membuat Martin semakin terlarut dalam suasana.
Dada Lupita yang besar menekannya. Kacamatanya sudah pasti tertekan di sana dan rasanya jadi agak kurang nyaman.
Martin menurunkan tangannya dengan perlahan sembari menyusuri kulit leher Lupita yang halus. Bibir mereka masih saling bertautan. Lupita membalas ciumannya dengan bersemangat. Martin melanjutkan aksi tangannya, turun semakin ke bawah ke arah dadanya Lupita.