Entah kenapa, Fahmi memanggil Danang begitu saja dan menyuruhnya untuk keluar dari barisan. Danang pun hanya menurut pasrah. Ia mengikuti langkah kaki Fahmi yang tengah menuju perpustakaan. Kemudian, mereka menaiki tangga dan menuju lantai dua. Tak lama berselang, keduanya telah memasuki ruangan milik Fahmi. Ia menutup dan mengunci pintunya untuk memastikan supaya tidak ada orang lain yang akan menguping pembicaraan mereka. Ia sengaja mengajak Danang kemari, bukan ke ruang guru, karena sebuah alasan.
"Jangan bilang kalau kamu yang ngerokok di sekolah," ujar Fahmi seraya duduk di kursinya. Lirikannya mengisyaratkan Danang untuk segera duduk di hadapannya juga.
"Ya maaf, nggak sengaja." Danang pun menjatuhkan tubuhnya ke atas kursi dengan malas.
"Kenapa kamu sampai ngelakuin itu, Nang?"
"Ya kamu santai aja tanyanya."
Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!