Pagi-pagi sekali pria tampan itu terbangun, dia menoleh kearah perempuan yang semalam menemani nya,
Pria itu pun langsung bergegas pergi ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya, sementara perempuan itu masih terlelap.
Selesai membersihkan tubuhnya, dia bergegas turun ke bawah dan duduk di ruang makan sambil menunggu kopi hitam nya.
Namun tak lama pria paruh baya tersenyum menghadap kearah Andreas
"Bagaimana malam mu, dia adalah perempuan yang cukup mahal karena kecantikan nya" ujar pria itu terkekeh
Andreas hanya menghela nafas panjang lalu membalas senyuman pria tua tersebut.
"cukup memuaskan tapi gadis cantik itu bukan tipe ku" balas Andreas datar.
pria paruh baya itu duduk bersebelahan dengan Andreas,
"mulai saat ini kita akan menjalin kerjasama yang cukup baik dan aku sudah cocok dengan klan mu, dan aku cukup tertarik untuk memperluas bisnis ku" ujar nya
Andreas mengangguk, ternyata pria tua itu tidak seburuk yang dia pikirkan,
pria tampan berahang tegas itu meneguk habis kopi hitam nya kemudian berdiri.
"aku harus kembali, sepertinya urusan ku sudah Selesai... dan kuharap kau bisa datang ke rumahku untuk bertamu" ujarnya
pria paruh baya itu mengangguk sambil tersenyum dan menatap Andreas yang melangkah ke arah kamarnya.
sepertinya dia ingin bersiap pulang ke rumah nya,
dia pun langsung berganti pakaian dan melihat perempuan yang semalam masih saja terlelap, sepertinya dia terlalu lelah.
Andreas melirik perempuan cantik tersebut
"dia masih saja tidur, dasar pemalas...dia ingin aku membawa nya? tidak akan!" batin pria itu pelan
selesai berganti pakaian, dia bersama dengan anak buahnya bersiap pergi meninggalkan Mansion.
pria paruh baya tersebut tersenyum dan memeluk Andreas,
"mungkin aku akan datang ke rumah mu untuk membahas kerja sama kita" ucap nya
Andreas menganggukkan kepalanya.
"silahkan, pintu rumah ku terbuka untukmu" balas nya
Andreas langsung masuk kedalam mobil menuju bandara lalu naik ke dalam pesawat pribadi yang dia miliki.
mereka semua langsung bergegas naik ke dalam pesawat lalu lepas landas dan terbang menuju Kanada.
"tuan Jonas tidak seperti yang orang-orang beritakan, biar cukup sabar akan membayar penuh semua senjata yang kita bawa... bahkan dia berniat bekerjasama dengan clan kita dalam memperluas usaha bisnisnya'' ucap Mario
Andreas menoleh ke arah anak buah nya itu.
"kau benar, pria tua itu cukup baik" balas pria itu tersenyum lebar.
mereka bisa pulang dengan hati yang tenang karena mendapatkan uang cukup banyak dari tuan Jonas atas pembayaran senjata ilegal beberapa ton.
Andreas menatap ke arah langit sambil tertawa lebar karena pundi-pundi uangnya semakin menumpuk, saat pria itu menatap ke arah langit tiba-tiba pikirannya teringat akan bayi mungil yang berada di rumah.
entah kenapa wajah anak itu terlintas di pikiran nya, bukankah selama ini dia bersikap biasa-biasa saja.
Andreas terdiam, dia ingin sekali melihat wajah tampan anak itu, sementara perjalanan masih cukup lama untuk sampai di Kanada.
akhirnya Andreas memilih untuk memejamkan mata nya dan beristirahat sejenak.
_______
perjalanan yang cukup panjang akhirnya telah sampai, dia bersama dengan anak buahnya langsung turun dari pesawat tersebut dan masuk ke dalam mobil yang telah menunggu mereka.
Andreas menghela nafas panjang dan duduk terdiam sementara sang sopir melajukan kendaraan tersebut dengan kecepatan sedang.
tidak membutuhkan waktu lama kini mobil itu telah sampai di parkiran Mansion miliknya,
melihat kedatangan Andreas semua pelayan langsung menyambutnya.
"selamat datang tuan" ucap Toro pria yang bertugas membersihkan kebun
Andreas menepuk bahu pria berkulit coklat tersebut lalu masuk ke dalam rumah.
suasana mulai sepi mungkin karena sudah cukup malam.
Andreas langsung melangkahkan kakinya ke arah koridor gambar para pelayan lalu membuka pintu di mana angka dan bayinya sedang terlelap.
sebenarnya tidak ingin masuk tapi dia tidak mungkin melakukan hal itu karena gadis itu bisa saja menjadi ketakutan saat melihat Andreas yang datang tiba-tiba.
dia pun memutuskan naik ke lantai atas di kamarnya namun saat ia membuka pintu matanya terbelalak ketika seorang gadis berambut pirang sedang duduk di sofa kamar.
"halo Andreas" ucap nya
Andreas menatap tajam wajah perempuan yang sedang tersenyum sambil meneguk whisky.
"sedang apa kau di kamar ku?" tanyanya
Fabiola tertawa sambil menyilang kan kaki kanan nya
"ku dengar kalau kau pulang malam ini, itulah sebabnya aku datang untuk menemui mu" ujarnya
Andreas melempar pakaian yang dia kenakan Kedalam keranjang lalu mengganti dengan pakaian baru yang jauh lebih bersih.
perempuan cantik itu berdiri lalu mendekat dan memeluk tubuh Andreas dari belakang.
lamun Andreas justru melepaskan pelukan gadis tersebut dan memakai kaos oblong berwarna putih.
"keluarlah dari kamarku Fabiola, aku sedang tidak mood jadi jangan membuat mood-ku bertambah buruk" pungkas nya
mendengar penuturan tersebut, Fabiola mengerutkan keningnya heran karena ini pertama kalinya dia mendapatkan penolakan dari pria tersebut.
"ada apa Andreas, kenapa kau menolak ku? aku datang hanya untuk menemanimu bukankah kau suka jika aku menemanimu setiap saat?" pungkasnya kesal
Andreas sudah muak dengan semua perempuan-perempuan yang berada di sampingnya, dia benar-benar tidak menyukai perempuan yang bersikap jauh lebih posesif daripada diri nya.
pria tampan itu langsung bergegas dan menarik pergelangan tangan Fabiola kemudian menyeretnya lalu mendorong tubuh gadis itu keluar dari dalam kamarnya.
"pergilah, saat ini aku sedang tidak ingin di ganggu" ucap nya kesal lalu menutup pintu kamarnya dengan sangat kuat dan membuat perempuan itu tampak kesal.
Fabiola berdecih marah, Andreas sudah memperlakukannya begitu rendah.
gadis itu pun langsung menghentakkan kakinya dan turun ke lantai satu lalu bergegas pergi dari tempat tersebut dengan perasaan kesal bukan main.
"dasar brengsek, aku datang untuk menemaninya tapi dia justru mengusirku dari dalam kamarnya, benar-benar kurang ajar" geram nya.
sementara Andreas saya mengalah nafas panjang lalu mengusap wajahnya kasar.
dia sudah muak dengan semua perempuan yang selalu berada disampingnya dan mengejar mencari cintanya tapi bukan hanya cinta melainkan kehangatan yang mereka inginkan dari Andreas.
semua perempuan mata duitan, mereka yang mementingkan diri mereka juga hasrat setelah itu mau minta uang untuk membeli berlian ataupun tas limited edition.
"jalang sialan, bisa-bisanya dia masuk ke dalam kamar pribadiku dan meminum whiskey milik ku.. benar-benar lancang" geram nya kesal sambil merebahkan di atas kasur.
hari ini dia benar-benar senang karena mendapatkan seorang pelanggan yang membayar secara cash jutaan dolar atas pembelian senjata ilegal.
sepertinya dia akan semakin melebarkan sayap bisnisnya ke Eropa dan menjadi miliuner di usia yang cukup muda.
Andreas bukan hanya pemilik pabrik senjata api ilegal, dia juga seorang pengusaha yang cukup terkenal dan termasuk dalam daftar salah satu pria terkaya.