Langkah kakinya ringan berjalan mendekat pada apapun yang ada di depannya saat ini, sebuah meja besar dengan hidangan menu yang masih utuh. Tak ada orang yang meninggalkan piring kotor di sana, Sandra tahu, pasti sang pembantu sudah membersihkan sisa-sisa dan piring kotor milik sang ayah juga wanita yang baru saja resmi menjadi ibu kandungnya kemarin. Sandra terlalu terlambat untuk menyebut ini sebagai makan pagi. Jam dinding sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Satu jam lagi, tengah hari datang dengan hawa yang tak sejuk lagi.
"Kenapa duduk di sana dan diam saja? Kau tak ingin makan?" tanya Sandra pada Leo. Pria tampan itu hanya duduk. Ia tak melakukan apapun, bahkan piring yang ada di depannya masih kosong. Tatanan sendok dan garpu masih rapi di tempatnya.
"Aku cukup lama untuk berdandan dan mandi ternyata," ucapnya dengan ringan. Ia tersenyum tipis lalu mulai mengubah posisi duduknya.