Ace pun membolak-balik halaman dengan mata analitis. Dia menoleh sebentar ke suasana di dalam pesawat, lalu mengetuk beberapa nama yang belum tercentang. "Hmm, jika Bas tidak datang berarti dia masih antipati," gumamnya. "Tak masalah. Kapan-kapan aku harus bicara padanya sendiri." Menelusur sekali lagi, Ace kini menemukan nama Paing yang kolomnya juga masih kosong. Dia pun mengernyitkan kening, apalagi setelah itu ada barisan tamu yang baru masuk.
"Halo, Tuan Natta."
"Halo ...."
"Permisi, Tuan Natta ...."
Mereka semua datang dengan senyum khas masing-masing, tapi sampai akhir tidak ada seniornya yang satu itu.
"Apa Phi benar-benar tidak hadir?" pikir Ace.
Sesaat kemudian, si pramugari pun menyelesaikan panggilannya. "Baik, baik. Nanti pasti saya sampaikan ...." katanya, lalu menoleh kepada Ace. "Tuan ...."
Ace pun balas menatap wanita itu. "Hm?"