Emery mengikuti para acolyte itu dan akhirnya tiba di sebuah ruang aula yang luas. Di dalam ruangan itu, sudah banyak kerumunan acolyte yang berkumpul, semuanya memandang seorang wanita dan pria yang berbincang-bincang di atas sebuah panggung.
Emery berjalan mendekat, ingin tahu lebih banyak tentang misi yang akan diberikan. Saat ia berjalan mendekat, ia mencium bau herbal dan dedaunan yang cukup tajam, mirip seperti bau yang sering diciumnya di rumah ayahnya.
Wanita yang berdiri di atas panggung mengenakan jubah khas magus, dengan kulit gelap serta rambut bergelombang panjang dan wajah yang dihiasi oleh garis-garis berwarna putih. Wanita itu sedang berbicara dengan seorang pria pendek tambun dengan janggut yang menjuntal hingga perutnya, serta wajah penuh kerutan.
Wanita itu memandang ke arah kerumunan acolyte dan mengumumkan. "Hari ini, kami ingin memberikan sebuah kesempatan menarik untuk setiap acolyte di sini! Master Grom dari Institut Craft telah memberikan sebuah misi untuk setiap acolyte yang memiliki bakat elemen tanaman."
Pria tambun pendek di samping wanita itu melangkah maju dan mengambil sebuah botol kecil berisi cairan hijau dari cincin-nya. "Terima kasih atas perkenalannya, Magus Erica. Ini adalah Ramuan Esensi Hijau, dan jika diminum, ramuan ini dapat meningkatkan spirit power acolyte tingkat 4 ke bawah."
Mendengar pernyataan itu, Emery pun menjadi tertarik. Ia menatap ramuan itu sembari mendengarkan dengan seksama penjelasan Grom.
Grom melanjutkan. "Untuk membuat ramuan ini, kami membutuhkan sebuah bahan khusus yang hanya dapat ditemukan satu tahun sekali, yakni hari ini. Aku senang Magus Erica mau membantu mengumpulkan sebanyak mungkin tanaman berharga yang kita butuhkan. Jika kalian membawakan tanaman ini, kami akan memberikan ramuan ini sebagai bayaran. Tanaman yang kami butuhkan adalah Semanggi Rembulan berdaun empat, kumpulkan sebanyak-banyaknya karena acolyte yang berhasil mengumpulkan semanggi paling banyak akan diterima menjadi murid di Institut Craft, lebih tepatnya, Institut Craft bagian Alkimia."
Kesempatan untuk diterima dalam sebuah institut serta kesempatan untuk meningkatkan spirit power. Misi ini adalah kesempatannya untuk bisa tetap tinggal di akademi magus ini!
Grom meletakkan Ramuan Esensi Hijau itu dan berkata. "Gunakanlah kesempatan ini sebaik-baiknya, karena kesempatan belajar di Institut Craft akan sangat berharga bagi magus yang memiliki bakat elemen tanaman. Memang, institut kami hanya memiliki sekitar 100 anggota, tetapi setiap anggota sangatlah dihormati dalam kalangan magus. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan ini."
Emery hendak mengangkat tangan dan bergabung dalam misi ini. Besok adalah hari terakhir bagi para acolyte tingkat pertama untuk menjadi bagian sebuah institut, atau ia harus meninggalkan tempat ini, sehingga ia memutuskan untuk mencari tanaman ini walaupun ia harus tetap terjaga sepanjang malam. Namun, ia tidak tahu apakah bentuk tanaman itu sama dengan bentuk tanaman di dunianya. Seakan membaca pikiran Emery, Grom mengambil sebuah benda lain.
Benda itu adalah tanaman berdaun empat dengan titik-titik kuning bercahaya pada keempat daun serta tangkai berwarna hijau. "Inilah tanaman yang kami inginkan, jangan lupa untuk memastikan tanaman yang kalian ambil adalah yang berdaun empat, karena yang berdaun tiga sama sekali tidak berguna. Misi ini hanya bisa dilakukan oleh bagian dari Institut Tanaman karena tanaman ini hanya akan bersinar di tangan mereka yang memiliki bakat roh elemen tanaman. Sinar tanaman ini hanya terlihat saat malam, dan saat matahari terbit, kalian tidak akan bisa menemukan tanaman ini karena tanaman ini akan berubah kembali menjadi semanggi berdaun tiga jika belum dipetik. Jika sudah dipetik, tanaman ini akan tetap berdaun empat."
Grom memberikan dua contoh Semanggi Rembulan berdaun empat agar para acolyte bisa mengetahui pasti tanaman yang dibutuhkan. Emery memandang tanaman itu dengan seksama dan mengingat bentuknya sebelum memberikan tanaman itu kepada acolyte di depannya.
Saat Grom menerima kembali kedua semanggi, ia berdecak kesal, dan tiba-tiba bagian dada pakaian seorang acolyte di depan Emery memancarkan cahaya. Grom memicingkan matanya dan berkata. "Misi belum dimulai, dan kau sudah mau curang? Kau dilarang mencoba misi ini. Pengawal!"
Para pengawal memasuki ruangan dan menarik acolyte tahun pertama di depan Emery. Acolyte itu berusaha melepaskan diri sembari memohon, sementara para pengawal menariknya keluar dari ruangan. "Tidak, tidak! Maafkan aku. Kumohon, berikan aku kesempatan!"
Mereka segera keluar, dan pintu tertutup dengan kerasnya. Para acolyte saling berbisik membicarakan kejadian itu, dan Grom memberikan pengumuman. "Institusi Craft tidak memiliki tempat untuk mereka yang tidak jujur, terutama kami, anggota bagian Alkimia! Aku tidak perlu menjelaskan apa yang akan terjadi jika seorang penipu menjadi bagian institut kita dan menggunakan kesempatan untuk memberikan benda palsu dan mencurangi sesama magus."
Grom melanjutkan. "Hati-hati, hutan tempat tanaman ini adalah tempat tinggal berbagai macam hewan buas tingkat rendah, seharusnya kalian bisa menghadapi hewan-hewan itu. Jika kalian menemukan hewan-hewan buas itu dan tidak bisa melawan, lebih baik kalian berhenti menjadi magus saat ini juga."
Grom menyentuh pergelangan tangannya dan sebuah cahaya muncul, menunjukkan peta dengan empat tanda X. "Empat lokasi ini adalah tempat di mana kalian bisa menemukan semanggi rembulan, masing-masing jaraknya sekitar dua atau tiga jam dari tempat ini. Sebaiknya kalian berangkat sekarang, karena matahari akan terbenam sekitar dua jam lagi.
Grom melambaikan tangannya, dan titik-titik cahaya terbang masuk ke telapak tangan setiap acolyte.
Emery menatap pergelangan tangannya. Opsi baru bernama 'Misi' telah muncul, dan ia menekan opsi tersebut.
[Misi: Kumpulkan Semanggi Rembulan Berdaun Empat]
[Waktu: Hingga matahari terbit]
[Hadiah: Ramuan Esensi Hijau]
[Hadiah Tambahan Jika Kondisi Tambahan Terpenuhi: Kesempatan menjadi murid Institut Craft bagian Alkimia]
Opsi untuk melihat peta juga tersedia pada misi tersebut, dan Emery melihat peta untuk memutuskan lokasi mana yang harus ia pilih.
Rak-rak berisi berbagai senjata muncul, dan semua acolyte diberikan masing-masing satu senjata. Emery tentu saja memilih pedang seperti biasa dan berlari ke lokasi yang telah ia pilih.