Capítulo 152: Wanita Liar 21+

Mentari tenggelam datanglah warna hitam di langit menggantung. Gibran belum melanjutkan perjalanannya karena mendengar ada tanah longsor di jalan yang akan ditempuhnya nanti. Gibran memilih di dalam mobil, setelah salat isya', sambil sesekali mengecek nomer Diana yang tak kunjung membalas.

***

Di Bogor Rina sedang duduk di atas sajadahnya. Tiba-tiba serasa ada yang menikam batinya.

"Allahu Akbar. Ya Allah ... luka apa ini? Begini rasanya hatiku. Rasa ini sama dengan kejadian sebelum kecelakaan itu. Astaghfirullahaladzim," ujar Rina yang terus menekan dadanya.

"Ya Allah ... hanya kepadaMu hamba bersimpuh dan memohon. Kegelisahan ini, dan perasaan ini, hanya Engkau yang tahu karena apa. Ya Allah memohon ya Allah. Pikiran hamba masih tertuju kepada suami hamba. Lindungi dia dari segala marabahaya ya Allah. Aamiin. Hanya kepada Engkaulah kami meminta dan hanya Engkau yang bisa mengabulkan permintaan kami."